Pemulihan Infrastruktur Pascabencana, BPBA Tinjau 6 Titik Lokasi kerusakan Di Kabupaten Nagan Raya. Foto: BPBA
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh terus menunjukkan komitmennya dalam percepatan pemulihan infrastruktur pascabencana. Pemerintah Aceh melalui Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) meninjau langsung 6 titik lokasi kerusakan akibat bencana banjir di Kabupaten Nagan Raya.
Plh. Kepala Pelaksana BPBA, Abd Aziz, SH., M.Si dalam kunjungan ini didampingi oleh Kalaks BPBD Nagan Raya, Irfanda Rinaldi beserta jajaran. Kunjungan kerja ini dilaksanakan mulai selama 2 (dua) hari tanggal 08-09 November 2025.
"Peninjauan ini penting untuk melihat langsung jembatan yang terkuras oleh arus banjir serta jembatan gantung yang terputus, yang menyebabkan akses antar Desa atau antar Kecamatan terganggu," ujar Abd Aziz
Lebih lanjut, Abd Aziz, SH., M.Si menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan titik terang dari upaya Pemerintah Aceh dalam memperjuangkan pembangunan dan pemulihan infrastruktur di Aceh. Lokasi yang dikunjungi antara lain di Kecamatan Pandu Raya (1 titik), Darul Makmur (1 titik), Suka Makmur (1 titik), Kuala (1 titik) dan Beutong Ateuh Banggalang (2 Titik).
"Kita doakakan dan kita berharap hasil dari peninjauan ini dapat segera ditindaklanjuti demi kepentingan masyarakat sekitar" tegas Abd Aziz
Kepala Pelaksana BPBD Nagan Raya, Irfandi Rinaldi mengatakan BPBD selalu siap untuk mendampingi tim dari pemerintah provinsi maupun dari pemerintah pusat dalam kunjungan ke wilayah Nagan Raya.
Menurutnya wilayah nagan raya memang menjadi daerah yang rawan banjir, karena itu sebagian insfrastruktur masyarakat menjadi rusak dan hancur ketika bencana datang.
"Kita selalu siap untuk mendampingi dan menbantu apa saja yang dibutuhkan oleh pemerintah aceh maupun pemerintah pusat demi kemajuan Kabupaten Nagan Raya" sebut Irfanda (09/11)
BPBA juga meminta keterlibatan aktif dari sejumlah OPD terkait di daerah guna memberikan data pendukung dan memastikan koordinasi lintas sektor berjalan baik. Hasil peninjauan faktual ini nantinya akan menjadi dasar bagi BPBA untuk dijadikan acuan Rehabilitasi dan Rekonstruksi penanggulangan bencana aceh pada masa mendatang.
Sebelumnya
