DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Penderitaan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Rabu (12/11/2025) malam, bukan hanya karena penyakit yang mereka derita, tetapi juga akibat kondisi ruang rawat yang kurang nyaman.
Di ruang Raudhah 4, pasien harus menahan panas akibat pendingin ruangan (AC) yang tidak berfungsi. Tak hanya itu, terdapat sumbatan pada saluran pembuangan yang menyebabkan air menetes ke lantai dan harus ditampung menggunakan ember. Lampu di teras yang kedap-kedip hingga masuk ke ruang perawatan turut menambah ketidaknyamanan.
Salah seorang pasien yang sedang dirawat di ruang Raudhah 4 (nama dan alamat ada pada redaksi) menyampaikan keluhannya.
“Seharusnya orang sakit mendapatkan suasana perawatan yang menenangkan. Kalau siang hari seperti tadi, keluar keringat seperti sedang bekerja di lapangan. Gerah dan sulit bernapas karena udara di ruangan terasa pengap dan beraroma kurang sedap,” ujarnya dengan nada kesal seperti dikutip dari penanews.co.id.
Menanggapi hal tersebut, media Dialeksis.com menghubungi Dr. Arifatul Khorida, MPH, FISQua, selaku Pelaksana Harian (Plh) Direktur RSUD Zainoel Abidin untuk meminta penjelasan.
Dr. Arifatul mengakui telah menerima laporan mengenai kondisi tersebut dan segera mengambil langkah perbaikan.
“Begitu mendapat informasi, saya langsung memerintahkan petugas piket Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPRS) untuk mengecek dan memperbaiki baik AC maupun lampu penerangan di ruang tersebut. Seluruh fasilitas, sarana, dan prasarana di RSUZA memang kami lakukan perawatan dan pemeliharaan secara berkala,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan apresiasinya kepada media atas perhatian yang diberikan terhadap pelayanan di RSUZA.
“Kami berterima kasih atas perhatian dan masukan dari media. Informasi seperti ini sangat membantu kami untuk mempercepat proses perbaikan dan pemeliharaan fasilitas pelayanan. RSUZA berkomitmen menjaga mutu dan kenyamanan pelayanan sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di Aceh jantung hati rakyat Aceh,” tambahnya dengan nada tegas namun bersahabat.
“Pihak rumah sakit berharap masyarakat dapat terus memberikan masukan demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Aceh,” pungkasnya.