kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Silaturrahmi Bersama 58 OMS Aceh, Achmad Marzuki: Butuh Sinergi dan Kolaborasi untuk Bangun Aceh

Silaturrahmi Bersama 58 OMS Aceh, Achmad Marzuki: Butuh Sinergi dan Kolaborasi untuk Bangun Aceh

Sabtu, 13 Agustus 2022 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki dalam pertemuan silaturahmi dengan puluhan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Jumat (12/8/2022) malam. [Foto: Ist] 

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki menegaskan, untuk membangun Aceh menuju ke arah lebih baik, dibutuhkan sinergitas dan kolaborasi dengan berbagai elemen rakyat Aceh. Termasuk bersama Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) Aceh. 

Sebab, OMS atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), diakui Achmad Marzuki memiliki jaringan hingga ke akar rumput, sehingga mampu memotret kondisi nyata masyarakat hingga desa atau gampong.

“Karena itu, mari kita bersinergi dan berkolaborasi. Bantu saya, karena tidak semua mampu saya ketahui dan pahami secara utuh mengenai kondisi ril masyarakat Aceh hingga ke desa atau gampong”.

Harapan itu disampaikan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, didampinggi Anggota Tim Kerja Pj Gubernur Aceh Bidang Media dan Komunikasi Muhammad Saleh, saat bertemu dan bersilaturrahmi bersama 58 pimpinan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aceh, Jumat, (12/8/2022) malam di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh.

Pertemuan yang berlangsung penuh akrab tersebut, diawali dengan paparan Pj Gubernur Aceh, mengenai apa yang telah dilakukan 30 hari kerjanya. Mulai soal penguatan regulasi dan komunikasi di jajaran internal Pemerintah Aceh (SKPA), dengan kementerian terkait di Jakarta, hingga soal upaya meningkatkan investasi dengan mengaet sejumlah investor nasional maupun luar negeri.

Selain itu, berbagai upaya dan langkah untuk pengentasan kemiskinan, pembukaan lapangan kerja, penurunan angka stunting, optimalisasi pemberdayaan UMKM. Termasuk penyelesaian konflik gajah dan manusia serta isu lingkungan lainnya.

“Saya berikhtiar semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik kepada Aceh. Tapi, tak mungkin bisa saya lakukan sendiri tanpa dukungan elemen rakyat Aceh. Termasuk Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Karena itu, bantu saya dengan memberikan berbagai masukan seperti; data, konsep dan solusi, demi kemajuan Aceh,” katanya berulang-ulang, sambil menyebut nomor telpon selulernya untuk dicatat para pimpinan OMS Aceh.

Tak hanya itu, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki mengaku akan turun ke lapangan atau kabupaten dan kota, untuk melihat dari dekat proses pembangunan, khususnya infrastruktur yang sudah dikerjakan selama ini.

Termasuk akan melanjutkan silaturrahmi dan komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat Aceh lainnya, setelah dengan ulama, aktivis mahasiswa dan pemuda, pimpinan media dan organisasi pers serta lainnya.

“Terima kasih masukannya. Saya bersama pimpinan dan anggota DPR Aceh akan turun ke lapangan dan melihat langsung. Kalau macam-macam akan kita minta diproses. Beri saya waktu untuk mempelajari dan membenahi semua itu,” kata Achmad Marzuki, menanggapi masukan dari salah satu peserta mengenai kondisi jalan Multi Years.

Itu sebabnya, pertemuan yang semula dijadwalkan berlangsung satu jam (dari pukul 21.00 WIB hingga 22.00 WIB), tapi kemudian berlanjut hingga pukul 00.00 WIB. “Ndak apa apa, kita diskusi sampai tuntas, saya butuh masukan dari saudara-saudara,” kata Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki ketika ditanya soal batas waktu pertemuan. Lalu, disambut tepuk tangan peserta.

Hadir malam itu, para pimpinan OMS Aceh yang tergabung dalam Forum LSM Aceh, Walhi Aceh, Koalisi NGO HAM Aceh, Jaringan Komunitas Masyarakat Adat Aceh (JKMA), Jaringan Koalisi Laut dan Pesisir (Kuala), Jaringan LSM Perempuan Aceh, Aceh Institut, GeRAK Aceh serta Yayasan Hutan, Alam dan Lingkungan Aceh (HAKA). Mereka, satu per satu memberikan berbagai masukan kepada Pj Gubernur Aceh.

Mulai dari persoalan tata kelola pemerintahan, lingkungan, kelautan, anti korupsi hingga demokrasi dan hak azasi manusia, persoalan anak dan perempuan, pencegahan stunting maupun langkah optimalisasi pemberdayaan UMKM.

Semua masukan tersebut dijawab satu per satu oleh Pj Gubernur Aceh dengan gaya bahasa yang lugas dan apa adanya. Termasuk akan melibatkan OMS Aceh dalam pembahasan berbagai regulasi melalui SKPA terkait.

“Selanjutnya akan kita komunikasikan kembali secara berkala. Saya akan minta SKPA terkait untuk bersinergi dan berkolaborasi. Banyak persoalan yang harus kita benahi dan selesaikan secara bersama,” kata Pj Gubernur Aceh.

Sementara itu, usai pertemuan berlangsung, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki meminta Anggota Tim Kerja Pj Gubernur Aceh Bidang Media dan Komunikasi Muhammad Saleh, untuk menyusun pertemuan berikutnya secara berkala.

Selain itu, melakukan pemetaan mengenai penglibatan atau kerjasama OMS Aceh dengan dinas maupun instansi terkait di jajaran Pemerintah Aceh, yang berlangsung saat ini atau sebelumnya, sehingga menjadi masukan untuk langkah kolaborasi berikutnya.

“Dari data sementara yang kami miliki, memang ada sejumlah lembaga atau pimpinan OMS yang menjalin kerjasama program atau menjadi tenaga ahli pada sejumlah SKPA. Misal, di Bappeda Aceh, Kesbangpol Aceh, Dinas LHK Aceh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP Aceh), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong maupun Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh dan lainnya. Pak Pj Gubernur Aceh minta kemitraan ini diperkuat kembali,” jelas Muhammad Saleh.[]

Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda