kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Wartawan Abal-abal Incar Sejumlah Keuchik di Kecamatan Jangka

Wartawan Abal-abal Incar Sejumlah Keuchik di Kecamatan Jangka

Rabu, 08 Januari 2020 22:29 WIB

Font: Ukuran: - +




DIALEKSIS.COM | Bireuen - Dalam beberapa hari ini, sejumlah keuchik di Kecamatan Jangka mengaku resah. Ini disebabkan karena ulah oknum wartawan abal-abal.yang datang ke Gampong-Gampong untuk meminta-minta uang.

Oknum wartawan abal-abal tersebut meminta-minta uang ke sejumlah Keuchik dengan alasan Hari Jadi Koran maupun HUT Media.

Kepada Dialeksis.com, Rabu (8/1/2020) sejumlah Keuchik yang ada di Kecamatan Jangka mengakui resah akibat ulah oknum wartawan abal-abal tersebut.

Para Keuchik mengakui jika mereka tak mengubris permitaan setoran uang untuk HUT Media oknum wartawan tersebut menakut-nakuti Keuchik akan menulis tentang penggunaan dana desa.

"Mereka datang menggunakan Honda Beat Putih, meminta uang dengan menyodorkan selembar kertas order iklan berlogo Metro Peristiwa surat kabar mingguan," kata AN salah satu keuchik di Kecamatan Jangka.

Diakui Keuchik tersebut, Oknum wartawan tersebut menyuruhnya  untuk memilih tarif iklan. Dengan berbagai tarif. Ada yang tarif 8 juta, 4 juta, 1,5 juta dan seterusnya.

"Tapi saya tidak memberikan uang, meski surat orderan iklan ada saya tanda tanggan. Saya curiga pasti wartawan ini tidak jelas. Makanya tidak saya berikan uang," tambah AN.

Akhirnya kata Keuchik AN, karena uang yang diminta tidak diberikan, oknum wartawan abal-abal tersebut langsung pergi. 

Sementara itu ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)  Bireuen, Suryadi meminta kepada para Keuchik untuk tidak melayani oknum wartawan abal-abal seperti itu.

Menurut Suryadi wartawan yang berprilaku sedemikian bukanlah wartawan resmi. Secara hukum apabila ada Keuchik yang merasa di peras oleh oknum wartawan abal-abal tersebut bisa melapor kepada pihak kepolisian terdekat

"Kalau ada wartawan langsung minta uang itu pasti bukan wartawan resmi. Sebaiknya jangan dilayani saja. Karena tugas wartawan bukan meminta uang. Kalau ada keperluan kalau wartawan resmi paling untuk mengkonfirmasi berita. Bukan meminta-minta uang," jelas ketua PWI Bireuen. (Fajrizal)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda