kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Peneliti: Alam Bantu Warga Atasi Krisis Pandemi Covid-19

Peneliti: Alam Bantu Warga Atasi Krisis Pandemi Covid-19

Sabtu, 21 November 2020 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Seorang perempuan mengenakan masker di tengah pandemi Covid-19 saat berjalan-jalan di taman Cinquantenaire, Brussel, Selasa, 20 Oktober 2020. [Foto: AP]


DIALEKSIS.COM | Eropa - Pandemi virus corona masih terus melanda kehidupan di seluruh dunia, taman-taman serta kawasan hijau menjadi tempat beristirahat yang disukai warga kota untuk menikmati kehidupan di luar kungkungan rumah mereka. Hasil awal penelitian internasional mendapati semakin banyak warga yang berpaling ke alam sebagai cara mengatasi ketidakpastian karena pandemi virus corona dalam beberapa bulan ini.

Menurut penelitian baru, kunjungan ke taman-taman Eropa meningkat signifikan selama dan setelah PSBB, dari 56 persen menjadi 80 persen di kalangan mereka yang biasa ke taman sedikitnya sekali sepekan. Sekitar 43 persen responden mengatakan mereka akan ke taman lebih sering daripada sebelum PSBB.

Riset juga mendapati, bagi banyak warga kota, ruang hijau telah menjadi perangkat untuk merasa lebih baik, jasmani maupun rohani.

Hasil awal tersebut didasarkan pada survei daring di Eropa antara April dan Juli, sebagai bagian dari Clearing House, proyek riset China-Eropa yang berfokus pada hutan kota dan alam sebagai sumber daya untuk menghadapi tantangan kehidupan modern.

Prakarsa ini dilakukan oleh universitas, pusat-pusat studi dan LSM, yang dikoordinasikan oleh Institut Kehutanan Eropa dan didanai oleh program Horizons 2020 Uni Eropa.

Nicola da Schio, peneliti tingkat doktoral di Cosmopolis Centre for Urban Research Vrije University, Brussels, adalah salah seorang penulis laporan riset itu. Ia mengatakan temuan-temuan awal dari survei itu menyoroti hubungan yang berubah antara orang dan alam sebagai akibat pandemi.

“Saya kira kita tidak perlu survei untuk menyadari banyak orang ke tempat-tempat umum dan bahwa tempat-tempat itu mengambil peran baru.”

Secara keseluruhan, ujarnya, temuan paling mendasarnya adalah terkukuhkannya persepsi bahwa semakin banyak dan semakin sering orang pergi ke ruang hijau. Ada alasan juga untuk bertemu orang lain yang sangat umum sebelum karantina namun berkurang jauh semasa karantina. Beraktivitas fisik yang kurang menonjol sebelum karantina kini sebaliknya selama karantina.

Riset ini awalnya diluncurkan tahun 2019 untuk memahami bagaimana alam dan pepohonan berperan dalam meningkatkan ketangguhan warga kota. Karena pandemi, tujuan penelitian berubah, dengan memasukkan peran alam selama dan setelah pandemi. Proyek Clearing House ini akan berlangsung selama tiga tahun mendatang. (VoA Ind)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda