kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Turki Temukan 6 Kasus Varian Omicron

Turki Temukan 6 Kasus Varian Omicron

Minggu, 12 Desember 2021 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi. [Foto: REUTERS/DADO RUVIC]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Turki mengidentifikasi enam kasus varian Omicron. Lima kasus terjadi di kota barat Izmir dan satu kasus terjadi di kota terbesar Istanbul.

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca pada Sabtu (11/12/2021) menyampaikan bahwa enam kasus tersebut tidak perlu dirawat di rumah sakit karena mengalami gejala ringan.

Dua minggu lalu, Turki telah menutup pintu masuk untuk penumpang dari Afrika Selatan, Botswana, Mozambik, Namibia, dan Zimbabwe untuk mencegah penularan varian virus Covid-19 Omicron.

Mengutip Reuters, jumlah kasus baru Covid-19 di Turki pada Sabtu (11/12/2021) tercatat sebanyak 19.255 kasus, dengan jumlah kematian harian sebanyak 191 kasus. Jumlah kasus harian di Turki telah turun dari sekitar 30.000 kasus pada Oktober lalu.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Duni (WHO) menyebut Covid-19 varian Omicron telah teridentifikasi di sejumlah negara, termasuk Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Islandia, Norwegia, dan Inggris.

WHO memprediksi, seiring penyebaran varian tersebut, jumlah pasien yang membutuhkan rawat inap kemungkinan akan meningkat.

"Diprediksi rawat inap akan meningkat jika lebih banyak orang terinfeksi dan akan ada jeda antara insiden kenaikan kasus dan kenaikan kematian," demikian menurut laporan WHO seperti dikutip Reuters.

Menurut analisis awal WHO, mutasi yang ada dalam varian Omicron bisa mengurangi aktivitas penetralan antibodi yang berimbas menurunya kekebalan alami.

Meski demikian, WHO masih perlu penilaian lebih lanjut soal tingkat keparahan penyakit akibat varian Omicron dan mutasi yang berpotensi mengurangi kekebalan vaksin.

"Perlu lebih banyak data untuk menilai apakah mutasi di varian Omicron bisa mengurangi perlindungan vaksin, dan dana efektivitas vaksin, termasuk penggunaan dosis vaksinasi," papar WHO.

Sebelumnya, Kepala peneliti laboratorium Institut Penelitian Kesehatan Afrika di Afrika Selatan mengatakan dua dosis vaksin Pfizer tak cukup memberikan perlindungan terhadap varian Omicron.

Begitu cepatnya varian Omicron menyebar, pada 26 November lalu, lembaga kesehatan PBB itu menyatakan varian tersebut sebagai varian of concern atau varian yang dikhawatirkan.

Varian Omicron pertama terdeteksi di Botswana, Afrika, pada pertengahan November lalu. Tak lama kemudian, varian itu menyebar di beberapa negara benua itu hingga lintas negara. (CNN Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda