kip lhok
Beranda / Ekonomi / Melonjak, 15 Proyek Migas Unggulan 2024

Melonjak, 15 Proyek Migas Unggulan 2024

Kamis, 14 Maret 2024 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Komisi VII DPR RI RDP dengan kepala SKK MIGAS. Foto: Tangkapan layar Youtube DPR RI


DIALEKSIS.COM | Nasional - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengumumkan bahwa terdapat 15 proyek hulu migas yang akan mulai beroperasi pada tahun ini. Proyek-proyek tersebut diharapkan mampu meningkatkan produksi migas pada tahun 2024.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menjelaskan bahwa 15 proyek ini dijadwalkan akan beroperasi pada tahun 2024, dengan target peningkatan produksi minyak sebesar 41,922 ribu barel per hari (bph) dan tambahan gas sebesar 207 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

"Dalam rencana proyek yang akan beroperasi pada tahun 2024 ini, terdapat 15 proyek yang ditargetkan akan beroperasi pada tahun ini, menambah kapasitas produksi sebesar 41,922 bph dan 207 MMSCFD dengan capex sebesar US$ 560,1 juta," ujar Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, pada Rabu (13/3/2024).

Tiga proyek yang dimiliki oleh Pertamina Hulu Mahakam (PHM), yaitu Peciko 8B dengan kapasitas produksi gas sebesar 16 MMSCFD, Bekapai Artificial Lift dengan kapasitas 12 MMSCFD, dan SWPG Debottlenecking dengan kapasitas 8 MMSCFD, diharapkan dapat beroperasi pada bulan Maret 2024.

Selanjutnya, proyek Fasilitas Kompresor South Sembakung berkapasitas 22,5 MMSCFD oleh JOB PMEP Simenggaris ditargetkan akan beroperasi pada bulan Mei 2024, Proyek OPL E-Main berkapasitas 128 BOPD oleh PHE ONWJ yang direncanakan beroperasi pada bulan Juni 2024, Proyek Duyung Facility Optimization berkapasitas 40 MMSCFD yang akan dioperasikan oleh Medco Grissik, dengan target beroperasi pada bulan Juli 2024.

Selanjutnya, Pembangunan CO2 dan DHU Lapangan Karang Baru berkapasitas 5 MMSCFD oleh Pertamina EP yang direncanakan akan beroperasi pada bulan April 2024. Kemudian proyek Flowline ASDJ-116X berkapasitas 94 BOPD yang dimiliki oleh PHE Ogan Komering, direncanakan akan beroperasi pada bulan April 2024. Proyek Akatara Gas Plant berkapasitas 25 MMSCFD yang dimiliki oleh Jadestone Energy juga direncanakan akan beroperasi pada bulan April 2024.

Selanjutnya, proyek West Belut berkapasitas 50 MMSCFD yang dimiliki oleh Medco Natuna ditargetkan akan beroperasi pada bulan Agustus 2024, Proyek SP Puspa Asri dengan kapasitas 600 BOPD yang dimiliki oleh Pertamina EP direncanakan akan beroperasi pada bulan Oktober 2024, dan Proyek Kompresor Merbau berkapasitas 8 MMSCFD dengan target beroperasi pada bulan November 2024.

Kemudian proyek AFCP oleh Premier Oil berkapasitas 117 MMSCFD ditargetkan akan beroperasi pada bulan Juni 2024, Proyek Banyu Urip Infill Clastic oleh ExxonMobil Cepu Ltd dengan kapasitas produksi 30 ribu bph direncanakan akan beroperasi pada bulan Juli 2024, proyek Forel Bronang berkapasitas 10 ribu bph dan 43 MMSCFD juga direncanakan akan beroperasi pada tahun 2024.

Sementara itu, pada tahun 2023, SKK Migas mencatat bahwa telah ada enam proyek hulu migas yang telah beroperasi. Keenam proyek tersebut meliputi Proyek GBFCP milik Premier Oil yang mulai beroperasi pada tanggal 6 Juli 2023 dengan kapasitas 117 MMSCFD, Proyek LTRO 1B milik Medco Grissik dengan kapasitas 52 MMSCFD yang mulai beroperasi pada tanggal 28 Juli 2023.

Selanjutnya, proyek YY (Lanjutan/carried over 2022) milik PHE ONWJ dengan kapasitas 2000 BOPD dan 1 MMSCFD yang mulai beroperasi pada tanggal 9 Agustus 2023, Proyek MAC yang merupakan sisa dari tahun 2022 milik HCML dengan kapasitas 55 MMSCFD yang mulai beroperasi pada tanggal 5 September 2023.

Dua proyek lainnya, yaitu SP Jatiasri milik Pertamina EP dengan kapasitas 2.900 BOPD dan 16 MMSCFD yang mulai beroperasi pada tanggal 13 September 2023, dan Proyek OPL Bronang Gas oleh Medco Natuna dengan produksi 65 MMSCFD yang mulai beroperasi pada tanggal 13 September 2023. 

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda