Keponakan Novanto Dieksekusi ke Lapas Sukamiskin
Font: Ukuran: - +
Reporter : detik.com

DIALEKSIS.COM | Jakarta - KPK mengeksekusi terdakwa korupsi proyek e-KTP, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo. Keponakan Setya Novanto itu dieksekusi ke Lapas Sukamiskin, sama seperti Novanto.
"Dieksekusi ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Sukamiskin, Bandung," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Senin (17/12/2018).
Irvanto divonis hukuman 10 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 3 bulan kurungan.
Selain Irvanto, KPK hari ini mengeksekusi tersangka lain, yakni Made Oka Masagung. Made Oka, yang juga divonis penjara 10 tahun, dieksekusi ke Lapas Kelas 1 Tangerang.
"Dieksekusi ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Tangerang," ujar Febri.
Dalam persidangan, hakim menyebut Irvanto sebagai Direktur Operasional PT Murakabi, salah satu konsorsium perusahaan yang akan mengerjakan proyek e-KTP. Sedangkan Made Oka adalah Direktur Utama PT Delta Energy Pte Ltd dan OEM Investment.
Irvanto terbukti menerima USD 3,5 juta, sedangkan Made Oka juga menerima USD 1,8 juta dan USD 2 juta. Keduanya menerima duit tersebut dari konsorsium perusahaan yang mengerjakan proyek e-KTP.
Hakim meyakini Irvanto melanggar Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Berita Populer

.jpg)