kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Partai Berkarya Ancaman Bagi Golkar, Hanura & Nasdem

Partai Berkarya Ancaman Bagi Golkar, Hanura & Nasdem

Selasa, 10 April 2018 21:03 WIB

Font: Ukuran: - +


Logo Partai Berkarya. (Ist)

Dialeksis.com - Kondisi ekonomi saat ini sedang mengalami kemerosotan. Data Kemenkeu mengenai Hutang Luar Negeri RI hingga akhir Februari 2018 mencapai 4.035 Trilyun Rupiah. Target pertumbuhan ekonomi thn 2018 ini dipatok di angka 5-5.5% Kondisi daya beli masyarakat menurun, beban pajak meningkat, kenaikan bbm, kenaikan tarif dasar listrik, target pembukaan lapangan kerja blm tercapai, regulasi impor pangan dan garam padahal petani panen menambah panjang rentetan janji Jokowi yg tidak dipenuhi. Belum lagi tindakan2 kriminalisasi thdp aktivis dan kelompok muslim yg kritis, dan emak emak yg kritis.

Dalam situasi spt ini, Partai Berkarya yg merupakan hasil gabungan 2 partai yakni Partai Beringin Karya (PBK) dan Partai Nasional Republik (Nasrep) hadir sebagai peserta pemilu 2019. Momentum kehadiran Partai Berkarya ini  tepat, sebab saat ini masyarakat membutuhkan partai2 alternatif yg mampu memberikan harapan perubahan ekonomi dan situasi politik yang stabil.

Nama Besar Soeharto Untungkan Partai Berkarya


Partai Berkarya dalam Munasnya bbrp waktu yg lalu menobatkan Hutomo Mandala Putra ,yg lebih dikenal sebagai Tommy Soeharto menjadi Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina.

Pergantian Ketua Umum dari Neneng ke Tommy yg dilakukan setelah dinyatakan lolos oleh KPU adalah strategi yg tepat. Tentu publik lebih mengenal nama Tommy Soeharto, putra mantan Presiden RI ke 2 alm. H.M. Soeharto yang nama besarnya, dan loyalisnya masih cukup besar dan tersebar diberbagai wilayah. Tommy tentu akan lebih mudah merangkul mereka untuk memperkuat Partai Berkarya.

Exodus Kader Partai Golkar, Hanura dan Nasdem

Sejak reformasi 98, peta politik indonesia mengalami perubahan. Diawali dgn keputusan berhentinya HM Soeharto sebagai Presiden dan menyerahkan secara konstitusional kepada wakilnya BJ. Habibie.

Golkar yg saat itu dipimpin oleh Akbar Tanjung segera melakukan transformasi dan restrukturisasi partai sbg upaya penyelamatan dari masa lalunya sbg pendukung Orde Baru. Golkar berubah menjadi Partai Golkar. Transformasi ini pun berhasil.

Namun demikian hingga pemilu 2014 yang lalu Partai Golkar tdk pernah lagi tampil sebagai partai pemenang pemilu dan bahkan tdk pernah menghantarkan kader terbaiknya ke kursi Presiden.

Menurunnya performa Partai Golkar ini menjadi peluang bagi Partai Berkarya. Kader2 Partai Golkar yang kecewa kemungkinan besar akan eksodus (berpindah) ke Partai Berkarya. Eksodus ini semakin jelas dgn kabar akan bergabungnya Priyo Budi Santoso ke Partai Berkarya. Bahkan rumornya akan di plot sebagai Sekjen. Ini akan menambah kekuatan Partai Berkarya dalam persaingan dengan Golkar pada pemilu 2019.

Selain Partai Golkar, ancaman juga berlaku untuk Hanura dan Nasdem. Baik Wiranto maupun Surya Paloh adalah kader Golkar yg kemudian krn tdk puas lalu keluar dan membentuk partai sendiri. Pada pemilu 2014 yang lalu Hanura dan Nasdem lolos PT 4% dan berhasil memperoleh kursi di DPR. Kursi yg mereka dapatkan pun mengambil dari basis suara Golkar.

Hanura dan Nasdem pun mengalami gejolak ketidakpuasan kader. Hanura terutama yg baru lalu terjadi perpecahan antara kubu OSO dan Sudding. Sementara pada Nasdem gejolak tersebut tdk terlalu mencuat ke permukaan. Namun demikian kehadiran Partai Berkarya akan sangat 'menggoda' bagi kader Hanura dan Nasdem di partainya.

Tommy Ajak Aktivis Jadi Ujung Tombak Pembaruan

Selain Priyo, Tommy juga mengajak bbrp aktivis di Jawa Barat untuk bergabung dgn Berkarya. Para aktivis yang notabene adalah jiwa2 petarung dan berpengalaman dalam pengorganisasian masyarakat, buruh, petani, nelayan, kaum miskin kota, akan menjadi kekuatan ekstra Partai Berkarya. Kondolidasi ini dimulai bahkan dalam masa2 pemilihan kepala daerah yg dilakukan serentak pada 2018 ini. Ajakan Tommy thdp para aktivis ini bisa dimaknai sbg upayanya bersama2 melakukan pembaruan di Republik ini.


Oleh : Diva Kuldip Singh

Aktivis PIJAR &

Jaringan Aktivis ProDem

Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda