Sabtu, 06 September 2025
Beranda / Berita / Aceh / 10 Kuah Beulangong Warnai Maulid Nabi di Ulee Lheue Banda Aceh

10 Kuah Beulangong Warnai Maulid Nabi di Ulee Lheue Banda Aceh

Sabtu, 06 September 2025 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Suasana Maulid Nabi Muhammad SAW di Gampong Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, pada Sabtu (6/9/2025). [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Suasana Gampong Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, pada Sabtu (6/9/2025) terasa berbeda.

Aroma kuah beulangong yang dimasak dalam jumlah besar memenuhi udara, tanda berlangsungnya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H. Tahun ini, Ulee Lheue menjadi gampong pertama di Kecamatan Meuraxa yang menggelar Maulid.

Kepala Desa atau Keusyik Gampong Ulee Lheue, Alfian, menyebutkan bahwa perayaan kali ini berlangsung lebih cepat dari biasanya. Jika umumnya gampong tersebut menggelar Maulid di tengah atau menjelang akhir rangkaian, kali ini masyarakat setempat memilih menjadi yang pertama.

“Ini tahun kedua kita laksanakan di periode saya. Kebetulan kampung kita kecil, dan juga pejabatnya baru. Tapi yang utama memang permintaan ibu-ibu. Biasanya kampung ini tetap di akhir ataupun di tengah. Jadi kali ini ibu-ibu minta kalau bisa kita yang pertama,” ujar Alfian kepada media dialeksis.com.

Sebagai hidangan utama, panitia Maulid memasak lebih kurang 10 kuah belangong dengan total daging mencapai 170 kilogram. Sajian khas Aceh ini menjadi simbol kebersamaan dan gotong royong warga.

“Yang pertama memang inilah untuk mempersatukan ikatan kuah niat. Kita mencontoh teladan Nabi Muhammad, mempersatukan keimanan dan kebersamaan warga kampung ini serta seluruh masyarakat di Kecamatan Meuraxa. Harapannya, semakin ramai, semakin erat ikatan kita,” kata Alfian menambahkan.

Perayaan Maulid di Ulee Lheue juga menjadi ajang silaturahmi lintas desa. Undangan disebarkan kepada 16 gampong di Kecamatan Meuraxa, termasuk dua kemukiman yakni Mukim Lajabat dan Mukim Meuraxa.

Selain itu, sejumlah instansi juga diundang, mulai dari PTB Pelabuhan Ulee Lheue, pengelola wahana permainan Ile Lepak, hingga Dinas Kebudayaan dan pariwisata yang berdekatan dengan lokasi acara.

Kepala Desa atau Keuchik Gampong Ulee Lheue, Alfian. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]

“Undangan sudah kita sampaikan semua. Buat wali kota juga sudah kita undang, tapi mungkin beliau belum sempat hadir atau ada halangan lain. Kita belum dapat informasi lebih lanjut,” kata Alfian.

Bagi masyarakat Ulee Lheue, peringatan Maulid bukan sekadar tradisi seremonial, melainkan wadah memperkuat solidaritas antarwarga.

Kehadiran masyarakat yang berbaur di bawah tenda-tenda sederhana, menikmati kuah belangong dan saling bersilaturahmi, menjadi pemandangan khas setiap tahunnya.

“Intinya, kita ingin memupuk rasa kebersamaan. Kalau Maulid makin ramai, semakin terasa pula kekuatan persaudaraan kita,” tutup Alfian.

Keyword:


Editor :
Indri

perkim, bpka, Sekwan
riset-JSI
pelantikan padam
sekwan - polda
damai -esdm
bpka