Senin, 08 Desember 2025
Beranda / Berita / Aceh / 14 Hari Pascabanjir Aceh, Operasi SAR Capai 80 Persen

14 Hari Pascabanjir Aceh, Operasi SAR Capai 80 Persen

Senin, 08 Desember 2025 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Kepala Basarnas Banda Aceh, Ibnu Harris Al Hussain bersama Juru Bicara Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Murthalamuddin,dalam konferensi pers di Media Center Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Senin (8/12/2025). [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Operasi pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR) terhadap korban bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Aceh kini hampir rampung.

Kepala Basarnas Banda Aceh, Ibnu Harris Al Hussain, mengungkapkan bahwa hingga Senin (8/12/2025), progres operasi SAR telah mencapai hampir 80 persen.

“Kita bisa memastikan bahwa operasi sudah hampir 80 persen, Insyaallah. Daerah-daerah sebagian besar sudah kami susuri,” ujar Al Hussain dalam konferensi pers di Media Center Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Senin siang (8/12/2025).

Ia menjelaskan, sejak bencana melanda pada akhir November lalu, tim gabungan terus bekerja tanpa henti untuk mengevakuasi korban, melakukan pencarian terhadap korban hilang, serta memastikan keselamatan warga di wilayah terdampak.

Operasi SAR secara resmi dimulai sejak 25 November 2025 dan telah berlangsung selama 14 hari dengan melibatkan ribuan personel lintas instansi.

Hingga pukul 13.38 WIB, Basarnas mencatat sebanyak 4.271 orang berhasil dievakuasi dari berbagai titik bencana di Aceh. Dari jumlah tersebut, 389 orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 62 orang lainnya masih dalam pencarian.

“Korban hilang terbanyak saat ini masih berada di Aceh Tengah, sebanyak 24 orang. Disusul Aceh Utara 14 orang, dan Bener Meriah 11 orang,” terang Al Hussain.

Angka tersebut menjadi gambaran betapa dahsyatnya dampak bencana hidrometeorologi yang melanda Aceh dalam beberapa pekan terakhir.

Tidak hanya merenggut ratusan nyawa, bencana ini juga menyebabkan kerusakan infrastruktur, terisolasinya sejumlah wilayah, serta memaksa ribuan warga kehilangan tempat tinggal.

Dalam pelaksanaan operasi SAR berskala besar ini, Basarnas tidak bekerja sendiri. Lebih dari 400 personel Basarnas dikerahkan secara langsung, diperkuat oleh lebih dari 2.000 personel gabungan dari unsur TNI-Polri, BPBD, Satgas SAR daerah, relawan, serta masyarakat di 17 kabupaten/kota terdampak.

“Total personel yang melekat pada kita itu lebih dari 400 orang. Sementara yang tersebar di berbagai wilayah lebih dari 2.000 personel yang didukung juga oleh TNI dan Polri,” jelasnya.

Berbagai peralatan SAR berat dan modern turut dikerahkan untuk menjangkau lokasi-lokasi sulit, mulai dari rescue car, perahu karet (LCR), perahu fiber, drone pemantau, alat komunikasi khusus bencana, hingga kapal SAR KN Purworejo yang disiagakan di perairan Lhokseumawe.

Saat ini, fokus utama operasi SAR adalah menemukan 62 korban yang masih dinyatakan hilang. Untuk itu, tim melakukan penyisiran intensif di berbagai titik rawan.

“Hari ini operasi kita laksanakan di Bireuen, tepatnya wilayah Peusangan dan Peudada. Di Aceh Utara, pemantauan dilakukan di Tanah Jambo Aye menggunakan drone. Sementara di Aceh Tamiang, tim melaksanakan patroli dan penyisiran di Sungai Tamiang untuk memastikan tidak ada korban yang terlewat,” jelas Al Hussain.

Penggunaan drone menjadi salah satu strategi penting dalam memantau wilayah-wilayah sulit dijangkau, terutama area yang masih tergenang banjir, berlumpur, atau tertutup material longsoran.

Al Hussain menegaskan bahwa operasi SAR tidak akan dihentikan sebelum seluruh korban ditemukan dan seluruh wilayah terdampak dinyatakan aman. Basarnas bersama seluruh unsur gabungan berkomitmen menyelesaikan misi kemanusiaan ini hingga tuntas.

“Kami akan terus melanjutkan operasi sampai seluruh korban ditemukan dan seluruh daerah terdampak benar-benar aman. Ini adalah tanggung jawab kemanusiaan yang harus kami tuntaskan,” tutupnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI