16 Tahun Mengenang Peristiwa Tsunami Aceh, Kini Jadi Sejarah
Font: Ukuran: - +
Suasana pasca Tsunami di Aceh, 26 Desember 2004 | ISTIMEWA
DIALEKSIS.COM | Aceh - Hari ini, 16 tahun lalu, tepatnya pada 26 Desember 2004, Tanah Air diselimuti duka usai sebuah gelombang tsunami menyapu wilayah Aceh. Bencana disertai gempa bumi berkekuatan 9,3 skala richter (SR), tersebut hingga kini masih meninggalkan duka yang mendalam.
Para ahli juga menyebutkan, bahwa peristiwa di Aceh tersebut adalah gempa terbesar ke-5 dalam sejarah. Adapun jumlah korban dalam tsunami ini mencapai kurang lebih sebanyak 170 ribu meninggal dunia, 6.245 ribu orang dinyatakan hilang, serta ribuan lainnya mengalami luka-luka.
Dalam sejarahnya, tsunami ini terjadi usai gempa bumi muncul pada Minggu, 26 Desember 2004, sekitar pukul 07.59 WIB. Gempa dengan kedalaman 10 kilometer di dasar Samudra Hindia tersebut mengguncang Aceh selama 10 menit.
Diketahui, penyebab dari gempa besar ini adalah akibat interaksi antara lempeng Indonesia-Australia dan Erurasia. Di mana, wilayah itu berjarak sekitar 149 kilometer sebelah barat Meulaboh, Provinsi Aceh.
Usai diguncang gempa, masyarakat kembali dikejutkan dengan gelombang air laut setinggi 30 meter, pada pukul 08.42 WIB. Gelombang berkecepatan 100 meter per detik atau 360 kilometer per jam ini langsung menyapu sebagian wilayah pesisir Aceh.
Ribuan warga di lokasi kejadian banyak yang tak sempat menyelamatkan diri. Sebagian dari mereka hanyut terseret oleh gelombang dan tertimpa reruntuhan bangunan.
Peristiwa pilu ini sontak menjadi perhatian dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa tsunami Aceh merupakan bencana kemanusiaan terbesar dalam sejarah.
Selain dari daerah, berbagai bantuan juga turut datang dari para relawan di luar negeri. Salah satunya pesawat militer dari Jerman dan kapal induk dari Amerika Serikat.
Besarnya gelombang tsunami ini rupanya tak hanya melanda wilayah Aceh, melainkan berdampak pada beberapa negara lainnya. Seperti Kepulauan Andaman, Thailand, India, Sri Lanka dan sebagian Afrika.
Meski tak sebesar yang terjadi di Aceh, negara-negara terdampak tersebut juga mencatat sebanyak total 230 ribu korban jiwa. Hal ini membuat bencana ini menjadi yang terbesar pada abad ke-21.
Hingga saat ini, 26 Desember masih menjadi kenangan pahit bagi masyarakat Aceh. Untuk mengenang sejarah dan para korban, saat ini pemerintah daerah setempat juga telah membangun 'Museum Tsunami' di Jalan Iskandar Muda, Kota Banda Aceh [Akurat.co].