2019, Aceh Besar Berikan Guru Pulo Aceh Tunjangan Khusus dan status PNS
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Aceh Besar- Pendistribusian guru-guru di wilayah terpencil dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar masih banyak kendala. Banyak guru sekolah yang tidak betah mengajar di tempat-tempat terpencil, salah satunya seperti di Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar.
Mengatasi hal demikian, Bupati Aceh Besar Ir. Mawardi Ali mengatakan pada 2019, pemerintah Aceh Besar akan melakukan penerimaan guru untuk Pulo Aceh dan akan memberikan tunjangan khusus kepada guru yang mau mengajar di Pulo Aceh tersebut.
Hal itu disampaikan Mawardi Ali usai mengikuti upacara peringatan Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) ke 59 di Lapangan Sepakbola Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (2/9/2018).
"Distribusi guru kita di daerah terpencil memang ada beberapa daerah yang masih terkendala seperti salah satunya Pulo Aceh. Masih banyak guru-guru kita yang tidak ingin mengajar ditempatkan di Pulo Aceh. Oleh karenanya kami akan mencari format, tahun 2019 nanti kita akan rekrut guru-guru Pulo Aceh dan kita akan berikan tunjangan khusus kepada guru-guru Pulo Aceh," kata Mawardi.
Tunjangan khusus tersebut, kata Mawardi, pemerintah memberikannya supaya guru tersebut betah untuk mengajar di Pulo Aceh. Dan untuk penerimaan guru tersebut, pemerintah memperioritaskan kepada putra putri Pulo Aceh itu sendiri.
"(Tunjangan khusus) itu supaya mereka tetap betah. Dan bagi putra-putri Pulo Aceh itu kita berikan prioritas untuk bisa mengajar di Pulo Aceh, dengan status PNS (Pegawai Negeri Sipil)," ujarnya.
Selain itu, peringatan Hardikda di Aceh Besar kali ini pemerintah mengambil tema pendidikan yang berkarkter, pendidikan yang bersyariat, yakni pendidikan yang terpadu antara pendidikan umum dengan pendidikan agama. Selama ini, kata Mawardi, masih banyak kendala pendidikan di Aceh Besar. Salah satunya anak didik yang belum menceriminkan karakter, apalagi akhlak yang baik dan menanamkan nilai agama yang bagus.
"Oleh karenanya dengan momentum Hardikda ke 59 ini kita menginginkan pendidikan di Aceh Besar benar-benar menuju pendidikan yang berkarakter, yang bersyariat, sehingga melahirkan anak didik kita itu benar-banar mereka, yang disamping mengetahui ilmu pengetahuan teknologi dan industri, juga memiliki akhlak dan budi pekerti yang bagus," kata Mawardi.
Untuk mencapai hal tersebut, Pemerintah Aceh Besar telah mempersiapkan program yang nilai mampu memenuhi harapan tersebut. Yakni, program Sistem Pendidikan Terpadu (SPT). Kata Mawardi, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama akan mendapatkan pembelajaran setengah hari pendidikan umum, dan setengah harinya lagi akan mendapatkan pendidikan agama.
"Jadi pendidikan sekarang sudah full day (penuh hari) di Aceh Besar. Untuk enam hari (dalam sepekan) itu adalah menuju pendidikan yang berkarakter dan bersyariat," ungkap Mawardi.
(MC. Aceh Besar)