2.731 Jemaah Haji Aceh Sudah Tiba di Tanah Air
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 2.731 orang atau tujuh kelompok terbang (kloter) jemaah haji asal Aceh telah tiba di tanah air, sampai Selasa (11/7/2023).
Menurut Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Aceh, Azhari, pesawat yang membawa jemaah kloter 7 atau kloter terakhir yang telah tiba lepas landas dari Bandara Internasional King Abdulaziz (JED), Jeddah, Senin, 10 Juli 2023, pukul 14.27 waktu setempat.
“Jemaah kloter BTJ-07 terdiri dari 150 jemaah laki-laki dan 230 jemaah perempuan yang berasal dari Simeulue, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Bireuen, Pidie, Kotan Banda Aceh dan Subulussalam,” kata Azhari.
Ia menyebutkan, jemaah kloter 7 yang berangkat ke Arab Saudi pada Selasa (30/5/2023) lalu, berjumlah 391 orang. Tetapi ada 3 jemaah yang tidak pulang bersama kloter BTJ-07, yaitu Syamsiah Hanafiah dari Pidie telah pulang lebih dulu dengan kloter 4, serta Yusniar Nurdin dan Salma Muhammad Adamy dari Bireuen sudah pulang dengan kloter 6.
Azhari mengatakan, ada 2 jemaah dari kloter lain yang pulang bersama kloter BTJ-07, yaitu Firdawati binti Muhammad Ali Kaoy asal Aceh Selatan dari kloter 8 dan Muhammad Yunus asal Bireuen yang seharusnya pulang bersama kloter 6, Senin kemarin.
Selain itu, Azhari juga mengatakan bahwa jemaah haji yang sudah tiba di Aceh berjumlah 2.731 orang, masing-masing 392 jemaah kloter 1, kloter 2, kloter 3, 386 jemaah kloter 4, 391 jemaah kloter 5, 388 jemaah kloter 6 dan 390 jemaah kloter 7.
“Sudah ada 2.731 jemaah kita yang tiba di Aceh. Masih ada 1.822 lagi di Arab Saudi, Insya Allah, besok, Rabu (12 Juli 2023) dini hari akan tiba juga jemaah dari kloter 8,” kata Azhari.
Sementara itu Koordinator Pelayanan Kesehatan PPPIH Debarkasi Aceh, Koesiendrina Marina Dewi jemaah kloter 7 tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit.
“Alhamdulillah, jemaah kloter 7 tidak ada yang kita rujuk ke rumah sakit, Sementara jemaah kloter 5 yang dirujuk ke RSUDZA kemarin masih dalam perawatan medis, kalau ada perkembangan nanti kita informasikan,” ujar Koesiendrina.