40 Muallaf di Subulussalam Didampingi Baitul Mal Aceh dan Dewan Dakwah
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM| Banda Aceh- Muallaf di Kota Subulussalam perlu diberikan bekal tentang syariah Islam, agar mereka lebih memahami cara cara beribadah dalam kehidupan sehari hari. Untuk itu Dewan Dakwa Aceh mengandeng Baitul Mal Aceh, melakukan pendampingan syariah kepada 40 muallaf di kota tersebut.
Kepala Baitul Mal Kota Subulussalam, Ustaz Sabaruddin, saat dilangsungkan pendampingan untuk 40 muallaf ini, Sabtu (28/11/2020) di Hermes One, Simpang Kiri, Kota Subulussalam, sangat mengharapkan agar para peserta serius mengikuti materi yang disampaikan, karena nantinya akan dipraktekan dalam kehidupan sehari hari.
“Seriuslah mengikuti acara ini, terpenting jangan merasa rendah diri dengan status muallaf. Sebaliknya bangga lah sebagai seorang muslim. Karena tidak menutup kemungkinan apabila serius dalam belajar, banyak juga dari muallaf yang menjadi ustaz," sebut Sabaruddin.
Ketua Baitul Mal Kota Subulussalam ini, menjelaskan, pihaknya memprogramkan kegiatan kajian rutin (kantin) untuk para muallaf dengan mendukung anggaran untuk konsumsi. “Kami berharap Dewan Dakwah juga dapat ambil bagian dari program tersebut. Dengan demikian para muallaf akan terus meningkat pengetahuan keislamannya, pintanya.
Sementara itu ketua panitia pelaksana kegiatan, Zainal Abidin menjelaskan, program pendampingan syariah bagi para muallaf itu bertujuan untuk mengajari para muallaf tentang tata cara membaca Al-Quran secara baik dan benar sehingga mampu membaca Al-Quran menurut aturan ilmu tajwid.
Para muallaf juga diajarkan tentang aqidah dan ibadah praktis, khususnya tata cara wudhuk dan shalat menurut tuntunan sunnah. Materi yang diajarkan diantaranya wawasan keislaman, ibadah mahdhah (thaharah, shalat dan puasa, dll) yang mencakup teori dan praktek serta metode membaca Al-Quran, jelasnya.
Menurutnya, kegiatan ini diprogramkan setiap tahunya, setelah pihaknya melakukan pendekatan, dimana kemampuan muallaf masih dibawah rata-rata.
“Kami berharap kedepannya Baitul Mal Aceh dapat menyusun program pendampingan muallaf itu secara berkelanjutan dan berkesinambungan, dengan demikian mareka akan lebih fokus dalam belajar dan target agar mereka paham tentang ibadah fardhu ain dapat tercapai,” sebut Zainal Abidin. (baga)