Beranda / Berita / Aceh / 40 Persen Korban Lakalantas di Aceh Didominasi Pelajar dan Mahasiswa

40 Persen Korban Lakalantas di Aceh Didominasi Pelajar dan Mahasiswa

Senin, 22 Juli 2024 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Dirlantas Polda Aceh Kombes, M.Iqbal Alqudusy saat Apel Pagi di Mapolda Aceh. [Foto: Humas Polda Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Aceh mencatat bahwa pelajar dan mahasiswa mendominasi korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di wilayahnya, mencapai 40 persen dari total kasus.

"Empat puluh persen korbannya berusia 16 sampai 25 tahun yang rata-rata masih berstatus pelajar atau mahasiswa," kata Dirlantas Polda Aceh Kombes, M.Iqbal Alqudusy, dalam keterangan persnya, Senin (22/7/2024).

Berdasarkan data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) periode 15 sampai 21 Juli 2024, telah terjadi 22 kasus laka lantas di Aceh.

Dari jumlah tersebut, lima orang meninggal dunia, enam orang luka berat, dan 27 orang luka ringan dengan kerugian materialnya mencapai Rp62,6 juta.

Menyikapi hal tersebut, Ditlantas Polda Aceh menggelar operasi patuh Seulawah 2024 yang telah berjalan selama seminggu dari 15 hingga 28 Juli 2024.

Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan dalam berlalu lintas dan menurunkan angka fatalitas kecelakaan di jalan.

"Untuk mendukung dan memastikan pelaksanaan Operasi Patuh Seulawah berjalan sesuai rencana, kami melakukan beberapa upaya, baik secara preventif, preemtif, maupun penegakan hukum melalui tilang elektronik atau etle," jelas Iqbal.

Upaya preventif dan preemtif yang dilakukan antara lain sosialisasi ke sekolah, pesantren, dan warung kopi, kegiatan police go to campus, pembinaan dan penyuluhan kepada komunitas, pemasangan baliho dan spanduk, penyebaran brosur dan stiker imbauan, serta sosialisasi melalui media dan penyuluhan keliling.

"Selain penindakan hukum melalui etle, operasi patuh Seulawah juga melaksanakan kegiatan preventif dan preemtif dengan menggencarkan sosialisasi kamseltibcar lantas, terutama kepada pelajar," kata Iqbal.

Sosialisasi telah dilakukan ke beberapa sekolah di Banda Aceh dan Aceh Besar. Iqbal menegaskan, dalam sisa tujuh hari Operasi Patuh Seulawah, pihaknya akan terus memaksimalkan kegiatan preemtif, preventif, dan gakkum lantas.

"Kita akan mengedepankan tindakan preemtif, preventif, serta gakkum lantas yang fokus pada situasi yang berpotensi menimbulkan trouble spot, pelanggaran lalu lintas, laka lantas. Hal itu tentunya dilakukan sesuai SOP, dengan tetap mengedepankan rasa simpatik, humanis, dan profesional," ujar Iqbal.

Alumni Akabri 1996 itu berharap, tujuan dari operasi patuh Seulawah 2024 ini dapat tercapai, yaitu tertib berlalu lintas demi terwujudnya Indonesia emas. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda