60 Muallaf di Simeulue Ikuti Pembinaan
Font: Ukuran: - +
Kegiatan bertajuk "Pembinaan Muallaf Tahun 2024" resmi dibuka oleh Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten (Sekdakab) Simeulue, Asludin, M.Kes., yang mewakili Penjabat (Pj.) Bupati Simeulue, di Sinabang pada Jumat (29/11/2024). [Foto: Prokopim Simeulue]
DIALEKSIS.COM | Sinabang - Pemerintah Kabupaten Simeulue menunjukkan komitmen dalam mendukung pembinaan muallaf di daerah ini. Kegiatan bertajuk "Pembinaan Muallaf Tahun 2024" resmi dibuka oleh Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten (Sekdakab) Simeulue, Asludin, M.Kes., yang mewakili Penjabat (Pj.) Bupati Simeulue, di Sinabang pada Jumat (29/11/2024).
Acara yang berlangsung selama empat hari ini melibatkan 60 peserta muallaf dari berbagai wilayah di Simeulue. Melalui Baitul Mal Kabupaten Simeulue, pemerintah juga memberikan bantuan sebesar Rp15 juta kepada empat kepala keluarga muallaf baru, sebagai bentuk dukungan finansial untuk memulai kehidupan yang lebih baik sesuai tuntunan agama.
Dalam sambutannya, Asisten I Sekdakab Simeulue menegaskan pentingnya pembinaan muallaf sebagai tanggung jawab moral dan sosial pemerintah daerah.
“Kegiatan ini bukan hanya soal bantuan materi, tetapi juga pembekalan spiritual yang akan memperkuat iman Islam dan mempererat hubungan sosial sesama Muslim dalam bermasyarakat,” ujarnya.
Acara tersebut turut dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua DPRK Simeulue, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), dan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakanmenag) Simeulue. Kehadiran mereka mempertegas sinergi berbagai pihak dalam mendukung para muallaf agar dapat menjalani kehidupan beragama dengan baik.
Ketua MPU Simeulue menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal konkret untuk menjadikan para muallaf sebagai bagian integral dari masyarakat Simeulue yang majemuk.
Melalui pembinaan ini, para muallaf diharapkan dapat menjadi inspirasi dan teladan bagi masyarakat luas, sekaligus memperkuat jalinan solidaritas sosial di Simeulue. Upaya ini menjadi salah satu bukti nyata komitmen Simeulue dalam mendukung keberagaman dan keharmonisan masyarakat.
Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk memberikan perhatian serupa kepada mereka yang membutuhkan pengajaran dan bimbingan rohani.[*]