DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Komisi IV DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, mendorong Pemerintah Kota Banda Aceh segera menyiapkan regulasi khusus untuk memperkuat penanganan kasus HIV/AIDS.
Desakan ini muncul menyusul peningkatan jumlah kasus baru yang dilaporkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Banda Aceh.
Data Dinkes mencatat, periode Januari-Agustus 2025 terdapat 81 kasus baru HIV/AIDS. Dari jumlah itu, 73,90 persen penderita merupakan laki-laki dan 8,10 persen perempuan.
“Regulasi itu penting karena saat petugas kesehatan turun ke lapangan untuk melakukan skrining, sering ada pihak yang menolak. Dengan regulasi, kita bisa memberikan proteksi dan penguatan terhadap kehadiran petugas di lapangan,” ujar Farid dalam diskusi Komunitas Orang Tua Pembelajar (OTP), Jumat, 19 September 2025.
Farid menegaskan, skrining menjadi pintu masuk utama untuk mengetahui status kesehatan masyarakat, termasuk terkait HIV/AIDS.
Dirinya menilai langkah ini harus mendapat dukungan penuh dari pemerintah kota dan masyarakat.
Selain itu, politisi PKS itu juga mendorong pengawasan di tingkat gampong, khususnya terhadap rumah kos. Menurutnya, banyak kasus yang ditemukan Dinkes berawal dari aktivitas berisiko di rumah kos yang minim pengawasan.
“Saya pribadi dan DPRK mendorong lahirnya Qanun tentang rumah kos. Kehadiran aturan itu penting karena banyak aktivitas pelanggaran dilakukan di rumah kos tanpa pengawasan orang tua,” tegasnya.
Farid juga menyoroti keterbatasan anggaran. Menurutnya, untuk skrining di kampus terhadap 20 ribu mahasiswa saja dibutuhkan biaya sedikitnya Rp400 juta. Belum lagi kebutuhan untuk sosialisasi dan edukasi masyarakat.
Karena itu, ia mendorong alokasi anggaran yang signifikan serta pembentukan tim khusus lintas instansi. Meski saat ini sudah ada Tim Penanggulangan AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM), Farid menilai perlu ada tim yang lebih fokus menangani HIV/AIDS.
"Kondisi Banda Aceh hari ini sangat mengkhawatirkan. Kami mendorong pemerintah kota membangun gerakan bersama agar tumbuh kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam penanggulangan HIV/AIDS,” pungkasnya.