Abu Khaer: Transformasi Kepemimpinan di Era Disrupsi Butuh 3 Hal Ini
Font: Ukuran: - +
Reporter : Auliana Rizki
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala P4TK TK dan PLB Kemendikhud, Abu Khaer sampaikan beberapa hal dalam menyikapi disrupsi dengan ikhtiar kolektif.
"Tidak ada yang berubah di dunia ini, yang abadi adalah perubahan itu sendiri," ucap Abu Khaer dalam diskusi "Transformasi Kepemimpinan di Era Disrupsi 4.0", Minggu (3/4/2022) via daring.
Ia juga menyebut, disrupsi bukan sekedar perubahan biasa, namun menyandang sejumlah konsekuensi IT seiring dengan perkembangan zaman. Kemudian menciptakan pasar atau konsumen baru dengan operasi lintas batas.
Menurutnya, disrupsi juga dapat membongkar pendekatan-pendekatan lama dengan upaya menciptakan langkah inovasi (pendekatan yang baru).
"Sebenarnya transformasi yang dibutuhkan adalah mindset, skillset, dan toolset," ucapnya dalam diskusi tersebut.
Tidak hanya itu, organisasi juga belajar mulai melayani pelanggan tiada henti, diversifikasi layanan, dan penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM, IT, dan kemitraan).
Ia menambahkan, ada dua hal yang menjadi fokus perhatian keprofesian, yakni pertama berpusat pada murid dan pembelajaran dan kedua, teknologi sebagai pemberdaya inovasi.
Ia bersama tim juga telah melakukan berbagai ikhtiar kolektif seperti membersamai pelanggan, menghimpun ide, mengoptimalkan potensi, menjangkau hal-hal yang tak terjangkau, serta layanan fleksibel menembus batas ruang dan waktu.
"Hal-hal yang dimaksud kami lakukan sebagai salah satu bentuk ikhtiar kolektif, yang diharapkan berjalan sesuai rencana," tutupnya. [AU]
- Pemimpin di Era Disrupsi Harus Bisa Beradaptasi dengan Canggihnya Teknologi
- Kominfo dan Siberkreasi Selenggarakan Kelas Literasi Digital Bagi Komunitas Disabilitas
- Kemendagri Dorong Transformasi Teknologi dan Digitalisasi Guna Kemajuan Layanan Publik
- Kemendagri: Ada Tiga Kunci Sukses Pemerintahan Digital