Aceh Barat Dilanda Banjir Susulan
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Banjir susulan kembali merendam sejumlah desa di Kabupaten Aceh Barat, akibat tingginya intensitas curah hujan mengguyur daerah setempat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (BPBD) Aceh Barat, Maimun di Meulaboh, Kamis, mengatakan, seluruh personel tim reaksi cepat (TRC) sudah turun ke lapangan sejak Rabu (3/10) malam memantau kawasan terparah terkena banjir.
"Banjir susulan ini terjadi mulai tadi malam, sebab pada Rabu pagi kondisi banjir sudah surut, tetapi karena curah hujan terus mengguyur banjir kembali terjadi, terutama di beberapa desa Kecamatan Pante Ceureumen," katanya.
Ia mengatakan BPBD Aceh Barat dalam posisi siaga, pihaknya berada di lapangan memantau perkembangan debit air, seperti di jalan Lintas Meulaboh - Banda aceh, tepatnya di Ateung Teupat, Kecamatan Bubon, di lintasan badan jalan itu tergenang air setinggi 30 centimeter.
Kemudian memperkuat lintas koordinasi dengan pihak kecamatan untuk mengetahui kawasan mana saja yang telah direndam banjir, sebab daerah ini dikelilingi oleh dua sungai yang besar yakni Sungai Meureubo dan Sungai Woyla.
Banyak masyarakat yang terdampak banjir merupakan penduduk yang tinggal dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS), seperti pada banjir dua hari lalu, terdapat 17 desa dalam tujuh kecamatan yang terdampak banjir akibat luapan sungai.
"Hasil koordinasi kami dengan pihak kecamatan belum ada yang melapor, hanya di Kecamatan Pante Ceureumen sudah sejak tadi malam. Di lintasan Ateung Teupat sudah terendam, tetapi masih bisa dilewati kendaraan roda empat," katanya.
Sementara itu kondisi Sungai Meureubo sudah mulai sungkak, debit air sudah berwarna keruh, bahkan sejumlah desa terpantau sudah diterjang banjir luapan sungai begitu deras, seperti di alami Desa Pasie Leuhan, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.
Demikian halnya di kawasan Kecamatan Meureubo, banjir sudah terlihat mengepung beberapa permukiman masyarakat di Pasie Aceh, namun kondisi itu belum membuat warga mengungsi, justru warga bertahan di rumah - rumah. (Antara)