Aceh Bisa Mempertegas sebagai Destinasi Muslim Friendly
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Adanya kegiatan familiarization trip dari Oman, bisa dimanfaatkan oleh Pemerintah Aceh untuk memperkenalkan sejumlah destinasi di Serambi Mekkah. Famtrip juga bisa dijadikan momentum untuk menggenjot kunjungan wisatawan muslim mancanegara.
Hal tersebut dipertegaskan Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional III Kementerian Pariwisata, Sigit Witjaksono, Senin (23/9/2019).
"Kegiatan famtrip ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah daerah di Aceh. Khususnya, buat daerah yang dikunjungi peserta famtrip. Perlihatkan jika Aceh memiliki budaya dan alam yang luar biasa. Serta masyarakatnya sangat bersahabat," papar Sigit.
Ia juga berharap pemerintah daerah di Aceh bisa memanfaatkan kegiatan tersebut untuk pengembangan wisata muslim friendly.
"Inilah momen yang tepat mempertegas posisi Aceh sebagai destinasi muslim friendly. Apalagi peserta adalah TA/TO. Pengalaman yang mereka dapat, akan menjadi acuan untuk membuat paket perjalanan. Dan Aceh harus menjadi pilihan buat wisatawan Oman dan Timur Tengah," harap Sigit.
Pemerintah Provinsi Aceh akan memaksimalkan kunjungan peserta Familiarization Trip asal OmanSelain Aceh, famtrip juga akan dilakukan di Medan dan Danau Toba. Tepatnya pada 26-29 September 2019. Peserta akan diajak menyusuri jalur Medan-Brastagi-Danau Toba serta mengunjungi sejumlah destinasi.
"Melalui program ini, saya percaya Industri travel agent inbound Oman dan Industri lokal dapat terus bekerjasama untuk membuat paket destinasi yang lebih menarik sesuai trend dan karakter wsatawan Oman. Dengan itu, jumlah kunjungan wisatawan Oman ke Indonesia semakin meningkat," ujar Sigit.
Oman sendiri merupakan pasar potensial bagi Indonesia. Terlebih dengan dibukanya penerbangan langsung Oman-Jakarta oleh Oman Air. Hal ini terlihat dengan meningkatnya kunjungan wisatawan dari Oman ke Indonesia.
Tercatat 25.000 wisatawan Oman telah mengunjungi Indonesia sepanjang 2018. Jumlah tersebut naik dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 18.000 wisatawan. Dalam bulan Juni 2019 jumlah wisatawan Oman tercatat 2544 wisatawan, meningkat tajam dari bulan sebelumnya yang hanya 86 wisatawan.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata Nia Niscaya mengatakan famtrip ini menjadi upaya untuk mengangkat destinasi wisata di Indonesia. Termasuk destinasi super prioritas.
"Kita sadar tingginya potensi yang dimiliki pasar Timur Tengah, khususnya Oman. Oleh karena itu, kita tawarkan kepada mereka destinasi muslim friendly seperti Aceh. Akan tetapi, kita tidak lupa mengajak mereka ke destinasi super prioritas Danau Toba. Karena Danau Toba tetap menjadi daya tarik buat wisatawan mancanegara," paparnya.
Buat Menteri Pariwisata Arief Yahya, famtrip menjadi cara yang cukup efektif untuk langsung mengangkat destinasi wisata di Tanah Air.
"Apalagi yang diundang adalah TA/TO. Lewat kunjungan ini, kita berharap mereka bisa merasakan, melihat, serta menjadi acuan untuk membuat paket perjalanan. Paket yang akan mereka tawarkan kepada wisatawan di negara asal mereka. Karena bagaimana pun tujuan dari famtrip ini adalah peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara," katanya. (pd/rel)