Kayu - kayu bulan bekas tebangan ilegal ikut hanyut terbawa banjir bandang. Foto - Istimewa

DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Aceh sudah darurat Illegal Logging, pesan tersebut disampaikan Muhammad Muaz Munauwar, SP., MP Kamis (6/12) siang 

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh itu menyebutkan banjir bandang yang terjadi di Aceh Tenggara bisa dipastikan karena karena praktek Illegal logging.

"Penebangan kayu di hutan dan disekitar daerah aliran sungai (DAS) adalah penyabab utama terjadi banjir bandang," sebut Muaz.

Selain di wilayah Aceh Tenggara, Banjir yang terjadi di Singkil serta Kawasan Aceh Utara penyebabnya sama, "hutan dirambah, buktinya dilokasi kejadian selalu kita dapati kayu berukuran besar, tidak mungkin kayu itu sampai ke pemukiman penduduk bila tidak ada pembalakan liar di hutan." ungkap Muaz

Hutan Aceh kata Muaz tidak lagi menyerap air dan struktur tanah menjadi tidak stabil. "kita tahu bersama hutanlah yang mendistribusi air bagi kebutuhan kita, saat hujan lebat hutan menyimpan air, saat kemarau hutan melepaskan air," Sebut Muaz

Namun kini kata Muaz, hutan Aceh dengan jumlah tutupan hutan oleh pohon tidak lagi seimbang, "pemerintah belum terlambat untuk mencegah pembalakan liar, ini untuk kita semua," sebut Muaz.

Pemerintah menurut Muaz harus segera melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar hutan, karena umumnya masyarakat sekitar hutam termasuk dalam kategori miskin. Jika mereka sudah dapat dijadikan sebagai mitra, maka proses penjagaan hutan akan mudah dilakukan.(m)