Aceh Peringkat 5 Besar Tingkat Kematian Tertinggi Akibat Covid-19, Ini Kata Pengamat
Font: Ukuran: - +
Reporter : Hakim
Pengamat Kebijakan Publik, Dr. Nasrul Zaman, S.T, M.Kes. [Foto: Ist.]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 merilis laporan tentang 10 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kematian tertinggi akibat Covid-19 dan Provinsi Aceh berada di urutan kelima.
Peringkat 5 besar tingkat kematian dari jumlah positif Covid-19 di Aceh disebutkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif, didominasi oleh suspek komorbid.
Terkait hal itu, Dr. Nasrul Zaman, Pengamat Kebijakan Publik mengatakan seharusnya tidak hanya melihat soal komorbid saja, tapi lebih jauh soal tingginya angka penularan Covid-19 di Aceh yang menyebabkan para komorbid terpapar.
Menurutnya masih ditemukan bahwa Aceh belum punya database yang terintegrasi dengan seluruh kabupaten/kota berkenaan dengan pelintas batas antar provinsi dan kabupaten/kota.
Early warning system di gampong yang selanjutnya menjadi tugas dari puskesmas juga belum menjadi strategi koordinasi pencegahan dan isolasi mandiri ataupun isolasi dikelola pemerintah kabupaten/kota maupun Pemerintah Aceh.
"Strategi meningkatkan jumlah warga yang diperiksa juga belum optimal karena hanya melakukan pemeriksaan di Banda Aceh di tiga lokasi, yaitu RSUDZA, Litbangkes dan USK. Padahal Gubernur telah menunjuk 13 RSUD menjadi RSU rujukan Covid-19. Sayangnya, belum disiapkan laboratorium yang mampu memeriksa virus Covid-19 di RSU tersebut." Ujar Nasrul kepada Dialeksis.com, Minggu (16/5/2021).
Sejak Satgas Covid-19 dibentuk, lanjutnya, upaya edukasi masyarakat untuk peningkatan kesadaran melakukan protokol kesehatan nyaris tidak dilakukan secara bottom up dan penegakan aturan protokol kesehatan (Prokes) lemah oleh Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota.
"Kesadaran adalah kunci dalam menurunkan angka Covid-19. Jadi seyogianya jika hendak meningkatkan kesadaran warga untuk taat Prokes, maka yg harus dilakukan adalah edukasi warga secara massif menggunakan seluruh saluran formal dan informal organisasi dan kelompok warga masyarakat yang ada," pungkasnya. [HKM]