Aceh Selatan Tambah Satu PKS Baru, Apkasindo: Semoga Bisa Dongkrak Harga TBS Petani
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Sekretaris Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh, Fadhli Ali [Foto: IST]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kabupaten Aceh Selatan baru saja menambah satu pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) berkapasitas 30 ton/jam dengan nilai investasi mencapai Rp 100 miliar di Desa Ujong Mangki, Kecamatan Bakongan, Kabupaten Aceh Selatan.
Sabtu (19/8/2023), Bupati Aceh Selatan Tgk Amran meletakkan batu pertama pada pembangunan PKS tersebut.
Sekretaris Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh, Fadhli Ali mengucapkan selamat dan menyambut baik pembangunan pabrik PKS tersebut, semoga proses kontruksinya berjalan lancar dan tidak menghadapi masalah baik teknis maupun non teknis. Dengan demikian, pabrik dapat dioperasikan sesuai jadwal yang telah direncanakan.
“Kehadiran pabrik baru itu akan sangat membantu turut mendongkrak harga TBS jadi lebih baik pada tingkat petani di Aceh Selatan,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Minggu (20/8/2023).
Bagi Fadhli, kehadiran PT Aceh Bakongan Eka Nabati di Aceh Selatan akan sangat bermanfaat bagi petani, membantu menciptakan lapangan kerja baru, harga beli dan pasar pembelian TBS sawit petani akan semakin baik.
Kedepan, ia berharap semua lancar dan semoga kemitraan dengan petani terbangun secara baik. Bukan hanya dukungan atau kerjasama sebatas legal formal untuk memenuhi persyaratan administrasi saat mengurus izin saja.
Fadhli Ali menyebutkan, Aceh Selatan memiliki luas perkebunan sawit sekitar 14 ribu hektar. Namun sampai saat ini, kata Fadhli, baru ada 1 unit pabrik PKS yang beroperasi di kabupaten tersebut, yaitu PT. ATAK yang berada di Trumon.
“Sementara itu, PKS milik BUMD Aceh Selatan yaitu PT Fajar Selatan yang berkapasitas 10 ton perjam sudah lama tidak beroperasi,” ungkapnya.
Menurutnya, 1 unit PKS untuk 14 hektar sawit jauh dari kata memadai, artinya sangat kurang. Di Aceh Selatan ada lahan perusahaan besar perkebunan milik PT. Asdal dan juga milik perusahaan BUMN, yaitu lahan PTPN 1.
“Mudah-mudahaan dengan sudah beroperasinya PKS baru ini nanti harga TBS pada tingkat petani di Aceh Selatan akan sama bagus dengan harga TBS pada tingkat petani di Aceh Singkil dan Subulussalam,” pungkasnya.