Aceh Termiskin di Sumatera, Direktur IDeAS: Tekan Pemborosan Anggaran, Alihkan ke Pemberdayaan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Roni
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Direktur Lembaga Kajian Institute for Development of Acehnese Society (IDeAS), Munzami Hs mengatakan berdasarkan data BPS, angka kemiskinan Aceh per September 2020 mencapai 15,43 persen.
Angka ini menempatkan Aceh sebagai provinsi termiskin se-Sumatera serta keenam termiskin se-Indonesia.
Padahal, lanjutnya, sebagai sampel data, tahun 2019 lalu total APBA Rp 17 triliun dan APBK 23 Kabupaten/Kota se-Aceh mencapai Rp 30 triliun.
Total sekitar Rp 47 triliun anggaran mengalir ke Aceh dan belum termasuk anggaran berbagai lembaga vertikal yang bersumber dari APBN.
"Selain Pemerintah Aceh, Pemkab/Pemkot se-Aceh juga patut bertanggung jawab terhadap kondisi tersebut. Karena 15,43 persen data BPS itu adalah akumulasi dari angka kemiskinan 23 kabupaten/kota se-Aceh," tulis Direktur IDeAS dikutip Dialeksis.com dari akun facebooknya Munzami Hs, Minggu (21/2/2021).
Solusinya, lanjut Munzami, perbaikan tata kelola terhadap postur APBA dan APBK seluruh kabupaten/kota se-Aceh harus dilakukan. Salah satunya efisiensi dan tekan pemborosan anggaran untuk berbagai pos belanja rutin aparatur yang tidak produktif dan bermanfaat.
"Stop beli mobil mewah, laptop mewah, serta berbagai peralatan kantor mewah lainnya. Alihkan untuk pos anggaran pemberdayaan masyarakat secara langsung," pungkasnya.