Aceh Termiskin di Sumatera, Nando: Kita Orang Berpendidikan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Roni
Iskandar Hadipriatna atau akrab disapan Nando. [Dok. Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - BPS merilis penduduk miskin di Aceh meningkat 19 ribu orang pada September 2020. Secara persentase, angka kemiskinan di Serambi Mekah sebesar 15,43 persen atau tertinggi di Sumatera.
Menanggapi hal itu, Iskandar Hadipriatna, salah seorang warga Kota Banda Aceh yang akrab disapa Nando mengatakan, gelar Aceh sebagai provinsi termiskin di Sumatera merupakan sandiwara yang dimainkan dan berhasil dilakukan oleh segelintir orang.
"Hari-hari dibantu oleh pemerintah melalui Dinas Sosial, itu jatuhnya masih kurang. Kemudian rumah-rumah dibuatkan oleh Dinas Perkim, BRA, Baitul Mal, tapi masih kurang juga. Makanya saya menganggap gelar termiskin itu sandiwara yang sangat baik sekali," ungkap Nando kepada Dialeksis.com, Kamis (18/2/2021).
Ia berujar, hal tersebut kemudian dipolitisir oleh segelintir orang untuk memberikan ejekan kepada Pemerintah Aceh dengan anggapan bahwa pemerintah tidak bekerja selama ini.
"Segelintir orang melontarkan cerita bahwa Aceh sudah miskin dengan data BPS yang dikeluarkan itu. Jadi, segelintir orang memainkan peran untuk melakukan semacam ejekan kepada pemerintah yang berlaku sekarang. Dipolitisir," ungkap Nando.
"Dia berharap supaya pesan yang disampaikan itu termakan oleh kita. Padahal kita kan orang yang berpendidikan, tidak akan mudah tertipu dengan hal-hal begituan. Sandiwara," pungkasnya.