kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Adi Laweung Bantah Tuduhan Kekerasan dan Intimidasi dalam Pilkada Aceh Utara

Adi Laweung Bantah Tuduhan Kekerasan dan Intimidasi dalam Pilkada Aceh Utara

Senin, 02 Desember 2024 23:50 WIB

Font: Ukuran: - +

Suadi Sulaiman, yang juga dikenal sebagai Adi Laweung. [Foto: for dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Suadi Sulaiman, yang juga dikenal sebagai Adi Laweung, Wakil Ketua DPP Partai Aceh sekaligus Ketua Divisi Media dan Publikasi Badan Pemenangan Mualem-Dek Fadh, angkat bicara terkait tuduhan yang dilontarkan oleh 22 Organisasi Kepemudaan (OKP) mengenai adanya kekerasan dan intimidasi dalam pelaksanaan Pilkada Aceh Utara.

Menurutnya, tuduhan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

"Pelaksanaan Pilkada Aceh berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku, tanpa adanya intimidasi atau kekerasan seperti yang dituduhkan. Seluruh tahapan Pilkada, termasuk di Aceh Utara, dilaksanakan dengan aman dan tertib, jauh dari segala bentuk kekerasan yang diungkapkan dalam pernyataan OKP," jelas Adi Laweung dalam keterangan persnya pada Senin (2/12/2024).

Adi Laweung juga menanggapi pernyataan yang menyebutkan bahwa penyelenggara Pilkada di Aceh tidak netral dan berpihak. 

Menurutnya, tuduhan bahwa Komisi Independen Pemilihan (KIP) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslih) perlu diaudit dan tidak tegas adalah klaim yang tidak berdasar.

"Kami justru mengapresiasi kerja keras KIP, Panwaslih, dan aparat keamanan yang telah menjalankan tugas mereka dengan profesional. Tuduhan ini malah mencerminkan bahwa sejak awal tahapan Pilkada, mereka sudah menggaungkan klaim yang tidak berdasar," tegas Adi Laweung.

Lebih lanjut, Adi Laweung mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada aparat keamanan yang telah berperan penting dalam menjaga ketertiban selama Pilkada.

"Harus kami hargai peran aparat keamanan dalam memastikan Pilkada berjalan dengan aman. Terima kasih kepada pihak keamanan yang telah bekerja keras menjaga situasi tetap kondusif," ujarnya.

Adi Laweung juga menekankan bahwa meskipun kritik dan masukan sangat penting dalam proses demokrasi, tuduhan yang tidak didukung oleh bukti yang jelas dapat merusak integritas dan kelancaran jalannya Pilkada.

"Saya mengajak semua pihak untuk menjaga keharmonisan dan integritas dalam Pilkada ini demi tercapainya Aceh yang lebih baik," tutupnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda