Advokasi dan Kolaborasi, YDUA-UNICEF Bersama Aisyiyah Aceh Dorong Capaian Imunisasi
Font: Ukuran: - +
Kepala UNICEF Perwakilan Aceh, Andi Yoga Tama mengharapkan dapat terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dan dapat meningkatkan cakupan imunisasi di Provinsi Aceh serta memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat setempat. [Foto: dok. YDUA]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Yayasan Darah Untuk Aceh (YDUA) dan UNICEF perwakilan Aceh mengadakan kolaborasi dan koordinasi terkait imunisasi bersama Aisyiyah Provinsi Aceh dalam rangka menggelar diskusi dukungan dan advokasi imunisasi sebagai persiapan edukasi bagi calon ibu dan ibu-ibu muda.
Program ini bertujuan meningkatkan cakupan imunisasi yang ada di Provinsi Aceh dan diadakan di Aula Rektorat Universitas Muhammadiyah Kota Banda Aceh, Rabu (15/5/2024).
Acara ini menjadi langkah awal untuk memastikan kader Aisyiyah tidak menjadi generasi anti imunisasi dan terus meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat terkhusus para perempuan dan anak. Penegasan ini disampaikan oleh ketua PW Aisyiyah Aceh, Hj. Ashraf,SP.,M.Si.
Kepala UNICEF Perwakilan Aceh, Andi Yoga Tama menekankan pentingnya pemenuhan hak-hak anak.
“Setiap anak berhak mendapat haknya untuk tumbuh dan berkembang. Imunisasi merupakan salah satu hak yang sudah semestinya diterima untuk mencegah kesakitan, kecacatan juga kematian pada anak di seluruh dunia," ujarnya.
Dirinya mengharapkan dapat terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dan dapat meningkatkan cakupan imunisasi di Provinsi Aceh serta memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat setempat.
Kegiatan ini dipandu Ichwanul Fitri, Nst, S.Ag.,M.Kes. sebagai sekretaris Pengurus Wilayah/PW Muhammadiyah Aceh.
Turut hadir pula sebagai narasumber dr. Helmi, SKM, MPH, Kepala Seksi P2PM Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh, memberikan edukasi mengenai Imunisasi dasar, imunisasi lanjutan dan penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
dr Helmi menjelaskan bahwa saat ini banyak tersebar berita bohong dan isu haram terhadap imunisasi yang mengakibatkan penolakan dari masyarakat.
Diskusi ini juga diikuti oleh Nasyiatul Aisyiyah, Muhammadiyah dan Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Keperawatan USK, Dr.Ners. Darmawati, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Mat.
Selanjutnya kegiatan ini juga dilanjutkan materi oleh dr. Aslinar, Sp.A.M.Biomed.
“Mengapa kami sebagai tenaga kesehatan terus meneriakkan untuk imunisasi? Karena kami melihat secara langsung bagaimana berat dan menderitanya anak-anak yang sakit akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi," tuturnya.
Ummi dokter juga memaparkan bahwa Aceh masih menduduki posisi terendah ke-2 untuk imunisasi di Indonesia oleh karena itu perlu adanya upaya aktif masyarakat untuk membawa anak pada pelayanan imunisasi dan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). [*]