Pemerhati Syariat Islam dan Sosial Politik, Teuku Muhammad Jafar Sulaiman. [Dok. Instagram Pribadi]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aturan siswi Non-muslim Berjilbab kini jadi isu viral di media sosial. Aturan soal siswi non-muslim diminta berjilbab di SMK Negeri 2 Padang menjadi sorotan.

Pemerhati Syariat Islam dan Sosial Politik, Teuku Muhammad Jafar Sulaiman mengatakan dirinya tidak setuju dengan aturan tersebut.

Menurutnya, hal itu tidak hanya melanggar hak asasi manusia (HAM) tetapi sudah di luar batas.

"Siswa non-muslim yang dipaksa untuk memakai jilbab itu sudah kurang ajar, dalam agama pun tidak diajarkan. Itu sudah menyalahkangunakan kewenangan dan menyalahkangunakan tujuan pendidikan," ujarnya saat dihubungi Dialeksis.com, Selasa (26/1/2021).

"Yang dinamakan toleransi itu memberikan kepercayaan dan memberi ruang dan tempat yang setara, tidak dipaksakan," tambahnya.