kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Agar Pelayanan Lebih Maksimal, Petugas Puskesmas Diharap Klasikasi Pasien Hamil Resti

Agar Pelayanan Lebih Maksimal, Petugas Puskesmas Diharap Klasikasi Pasien Hamil Resti

Selasa, 10 Desember 2019 21:31 WIB

Font: Ukuran: - +

Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes didampingi Sekda Aceh Singkil, Drs. Azmi, melakukan tinjauan lanjutan Gerakan BEREH di Puskesmas Kec. Singkil Kab. Aceh Singkil, Selasa, 10/12/2019. Foto: Humas 


DIALEKSIS.COM | Singkil â€“ Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, mengimbau para petugas di Puskesmas, untuk mengklasifikasi pasien hamil dengan resiko tinggi (resti). Dengan demikian pelayanan yang diberikan kepada pasien bisa lebih maksimal dan petugas pun tahu mana pasien yang harus diutamakan untuk mendapat pelayanan medis.

Salah satu cara mudah untuk mengklasifikasikan pasien hamil resti adalah dengan membedakan warna pada kartu yang diletakkan di kantong persalinan. "Dengan warna berbeda kita tahu pelayanan yang harus kita berikan itu seperti apa. Berbeda melayani pasien yang resti dengan pasien yang bukan resti," kata Sekda, Selasa 10/12.

Himbauan tersebut disampaikan Sekda, saat mengunjungi ruangan KB dan KIA UPTD Puskesmas Singkil. "Dengan memilah kartu di kantong persalinan, bidan yang bertugas bisa menghindari resiko keterlambatan pengambilan keputusan. Dengan itu pula tingkat validitas prediksi dan layanan bisa mencapai angka hampir 100 persen, kecuali kehendak Yang Maha Kuasa."

Beberapa ciri ibu hamil dengan resiko tinggi bisa dilihat dari fisik yaitu tinggi badan kurang dari 145 centimeter. Bentuk panggul ibu hamil juga terlihat tidak normal dan usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.

Ciri selanjutnya adalah jumlah anak lebih dari 4, jarak kelahiran anak kurang dari 2 tahun, adanya kesulitan pada kehamilan atau persalinan yang lalu dan pernah mengalami keguguran pada kehamilan sebelumnya. Selanjutnya ibu punya riwayat operasi sesar atau pengangkatan miom sebelumnya serta ada penyakit seperti darah tinggi, kelainan jantung, anemia, asma dan kencing manis.

Selain itu, Sekda juga menginstruksikan petugas rawat dan dokter untuk tidak pernah menolak melayani pasien. "Kalau pasien agak rawan, langsung keluar menjemput," kata Taqwallah.

Terkait fasilitas dan kebersihan lokasi, Taqwallah memuji UPTD Puskesmas Singkil. Tempat layanan kesehatan itu terlihat bersih. Ruangan yang didatangi Sekda seperti Polo Umum, Poli Anak dan Poli Gigi tertata dengan baik.

Dalam tinjauan itu, Taqwallah didampingi oleh Sekda Aceh Singkil, Drs. Azmi, Kepala Dinas Kesehatan Edi Widodo dan Kepala UPTD Puskesmas Singkil dr. Nurasiah Sofyan.

Sekda Taqwallah juga mengunjungi Pos Kesehatan Masyarakat (Poskesdes) di Desa Siti Ambia. Ia disambut kepala Poskesdes Eva Gustina Meha dan para staf. Secara keseluruhan, tempat layanan kesehatan desa itu telah bagus dan baik. Namun demikian kesan gersang masih tampak. Tak ada satu bunga pun yang ditanam baik di halaman depan maupun di sekeliling kantor. Pagar tempat tersebut pun telah roboh.

Kepada Kepala Dinas Kesehatan, Taqwallah berpesan agar memperbaiki pagar Poskesdes Siti Ambia. "Ibu-ibu yang bertugas di sini, tanam bunga di depan Poskesdes biar nggak nampak gersang," kata dia. 



Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda