Agen BSI Smart Sering Jadi ‘ATM Dadakan’ Bagi Masyarakat dan Wisatawan
Font: Ukuran: - +
[Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Hasanah (52) warga Kabupaten Bener Meriah dan Irham Maulana (30) warga Kabupaten Aceh Besar adalah Agen BSI Smart yang sering menjadi ‘ATM dadakan’ bagi masyarakat sekitar dan wisatawan. Keduanya menjadi bukti nyata peran besar agen laku pandai mendekatkan akses perbankan syariah kepada masyarakat luas.
Di tengah berkembang pesatnya digitalisasi, sebagian dari masyarakat sudah jarang mengakses layanan jasa perbankan melalui kantor cabang bank atau fasilitas ATM terdekat, karena kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui mobile banking. Namun tidak demikian dengan masyarakat di pelosok Indonesia. Di mana akses mobile banking terkendala jaringan internet, atau cabang bank terdekat sulit dan jauh untuk dijangkau.
Kesulitan terhadap akses tersebut yang coba dijembatani oleh dua Agen BSI Smart Hasanah dan Irham. Bagi mereka, menjadi Agen BSI Smart bukan sekadar profesi tapi juga ikhtiar untuk mendekatkan masyarakat terhadap akses layanan jasa perbankan syariah. Seperti diketahui, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air menjadi satu-satunya bank nasional yang dapat beroperasi di Provinsi Aceh pasca diberlakukannya Qanun Aceh No. 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS).
BSI pun terus berupaya mendekatkan masyarakat dengan akses terhadap perbankan syariah hingga pelosok. Salah satunya melalui Agen BSI Smart yang merupakan ujung tombak BSI untuk memperluas dan memperkuat inklusifitas serta aksesibilitas masyarakat ke layanan dan produk perbankan syariah.
Hasanah, sudah sejak 2017 menjadi agen laku pandai. Dia bercerita bahwa masyarakat sekitar tempatnya tinggal banyak yang mengandalkan kehadiran Agen BSI Smart untuk melakukan transaksi sehari-hari seperti membeli pulsa, listrik, serta melakukan setor tunai. Hasanah bertutur, selain melayani transaksi keuangan komersial, Agen BSI Smart seperti dirinya juga melakukan penyaluran bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah baik sebelum dan saat pandemi Covid-19.
“Sebelumnya dari Agen BRILink lalu sekarang jadi Agen BSI Smart. Kalau dulu memang lebih banyaknya dari Bansos. Kami tukarnya ke sembako, nah dari situlah banyaknya orang,” katanya.
Melihat kinerja Agen BRI Smart sangat dibutuhkan seperti di daerah tempat tinggalnya, Hasanah pun menilai kehadiran agen laku pandai tersebut masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat di pelosok. Sebab melalui Agen BSI Smart, masyarakat bisa mendapatkan layanan serta produk yang sama dengan masyarakat di kota besar, walaupun tidak memiliki rekening sendiri.
Agen BSI Smart, lanjut Hasanah, sering pula berperan sebagai ‘ATM dadakan’ oleh wisatawan lokal. Dirinya juga tidak mengenakan biaya yang besar untuk setiap transaksi, agar para pelanggannya loyal dan terus melakukan transaksi di Agen BSI Smart.
“Banyak seperti itu ya yang tidak punya ATM, atau kadang-kadang datang pengunjung gitu ya, kadang-kadang berlibur ke sini hari Sabtu atau Minggu. Kadang-kadang orang tidak punya ATM, atau bocor bannya waktu tidak pegang uang. Mungkin kehabisan uang, mereka minta kirim dari keluarganya. Biasanya mereka nyari agen seperti kami. Uangnya di kirim ke saya habis itu saya kasih ke dia. Itu yang lebih sering. Untuk transfer paling saya ngambilnya Rp5 ribu,” ucap Hasanah.
Sementara Irham, sudah 1 tahun menjadi Agen BSI Smart. Dia menceritakan bila dirinya bisa melayani hingga 100 transaksi per harinya. Dari angka tersebut, mayoritas masyarakat di daerah tempat tinggalnya menggunakan fasilitas transfer bank, baik sesama BSI maupun antar bank, dan setor tunai di Agen BSI Smart. Dia pun menyebut, besarnya angka transaksi harian tidak lepas dari strategi pemilihan lokasi membuka jasa Agen BSI Smart.
“Saya milihnya tempat yang strategis, lalu jarak antar agen di sini juga jauh. Agen lain ada juga, cuma mungkin karena orang itu sering tutup, kalau saya tidak pernah tutup,” ujarnya.
Adapun di Tanah Rencong, per September 2022, BSI memberikan layanan melalui 167 cabang, 10.168 Agen BSI Smart, 15.027 QRIS merchant, dan 874 EDC merchant. Hal ini merupakan komitmen dari BSI untuk selalu memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh nasabah hingga ke desa dan pelosok Aceh. Sehingga seluruh masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang sama dan mengurangi jumlah masyarakat yang tidak mendapatkan akses layanan jasa perbankan syariah.