DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Setelah mengalami keterbatasan aksesibilitas akibat material lumpur yang menutupi jalan, ruas jalan provinsi di Desa Lubuk Sidup, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, kini telah dibuka kembali untuk dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. 

Kondisi tersebut merupakan hasil dari upaya pemulihan yang dilakukan setelah terjadinya curah hujan tinggi yang menyebabkan penumpukan lumpur di jalan.

Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan material lumpur terbawa dan menumpuk di sepanjang ruas jalan provinsi di Desa Lubuk Sidup. Hal ini menyebabkan akses kendaraan terhambat, mengganggu mobilitas warga dan aktivitas ekonomi di daerah tersebut.

"Material longsor yang menutupi badan jalan berupa endapan lumpur yang terbawa air hujan," kata Kepala Desa Lubuk Sidup, Ibrahim, di Aceh Tamiang, Sabtu (21/5/2023).

Peristiwa longsor itu akibat hujan deras selama dua jam yang mengguyur wilayah itu pada Jumat sore hingga malam, 19 Mei 2023, sehingga membuat material lumpur dari lereng bukit longsor dan menutupi badan jalan.

"Lumpur itu sudah beberapa hari yang lalu turun ke jalan aspal. Terus ditambah lagi hujan malam kemarin lumpur semakin banyak. Saat saya pulang sekitar pukul 21.00 WIB sudah menumpuk di jalan," jelasnya.

Dia menyebut panjang jalan yang tertimbun tanah longsor sekitar 50 meter. Peristiwa ini sempat membuat kemacetan arus lalu lintas. Perangkat desa dan camat setempat berkoordinasi dengan BPBD Aceh Tamiang untuk mendatangkan alat berat.

 "Pembersihan longsor menggunakan satu unit alat berat louder milik BPBD dengan dibantu personel TNI/Polri dan warga," ungkapnya.

 Dalam upaya mengantisipasi longsor susulan, perangkat Desa Lubuk Sidup berharap pemerintah membangun parit agar aliran lumpur dari kaki bukit tak lagi ke jalan. Sebab, parit di daerah itu sudah lama tertutup tanah longsor akibat banjir besar melanda Aceh Tamiang beberapa waktu lalu.

"Kami berharap Pemkab Aceh Tamiang bisa mendesak Pemprov Aceh segera mengambil tindakan sebelum jatuh korban di lokasi tersebut. Karena status jalan yang longsor di desa kami masuk dalam perawatan jalan provinsi," ujarnya. 

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery, menyebut sejak Jumat malam hingga Sabtu siang, petugas BPBD bersama personel Polsek dan prajurit Koramil 02/Karang Baru melakukan pembersihan dan pembukaan akses jalan akibat longsor.

Menurut dia, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tanah longsor itu. Saat ini, akses jalan sudah normal kembali dan aman untuk dilintasi semua jenis kendaraan. 

"Pembersihan pertama (malam) mengangkat material longsor pakai loader. Kemudian siangnya kami mengirim dua unit mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot jalan agar tidak licin saat dilalui kendaraan," kata Iman.