DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ratusan warga dari berbagai daerah di Aceh menggelar aksi solidaritas untuk Palestina di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Minggu (4/5/2025).
Dalam aksi tersebut, massa kembali menyerukan boikot terhadap produk-produk yang diketahui mendukung Israel.
Firza Kutaraja, Humas aksi, menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bentuk pengingat kepada dunia internasional bahwa penderitaan rakyat Palestina belum usai. Bahkan, menurutnya, isu Palestina kini cenderung diabaikan.
“Masalah Palestina belum selesai, bahkan seperti dilupakan. Karena itu, aksi ini untuk membangkitkan kembali kesadaran dan solidaritas terhadap tragedi kemanusiaan terbesar abad ini,” ujar Firza kepada awak media.
Ia menambahkan, langkah praktis yang bisa dilakukan masyarakat adalah boikot terhadap produk-produk yang secara terbuka mendukung Israel.
Menurutnya, meski kekuatan masyarakat terbatas secara politik dan militer, aksi boikot merupakan bentuk nyata perlawanan.
“Beberapa brand besar secara terbuka menyatakan dukungan kepada Israel. Kita imbau masyarakat untuk tidak membeli produk mereka, ini bentuk solidaritas nyata,” kata Firza.
Massa yang hadir tak hanya berasal dari Banda Aceh, tapi juga dari sejumlah daerah seperti Takengon dan Langsa. Mereka membawa spanduk, poster, dan atribut solidaritas Palestina sambil menyuarakan dukungan bagi rakyat Gaza yang kini menghadapi krisis kemanusiaan akut.
“Kondisi di Gaza sangat buruk sanitasi, makanan, bantuan medis semua nyaris lumpuh. Ini bukan lagi isu agama semata, ini tragedi kemanusiaan global,” tegas Firza.
Ia juga mendorong pemerintah Indonesia agar tak hanya bersuara di ranah diplomasi, tetapi aktif mendorong Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah konkret.
“Kita negara dengan penduduk muslim terbesar, sudah seharusnya memainkan peran lebih aktif di forum internasional, termasuk mendorong pengiriman pasukan perdamaian,” tambahnya.
Di akhir aksi, massa menyerukan ajakan kepada seluruh lapisan masyarakat baik muslim dan non-muslim untuk lebih peduli terhadap isu Palestina sebagai persoalan kemanusiaan yang mendesak.