Pengamat Kebijakan Publik Aceh, Nasrul Zaman. [Foto: dokumen untuk dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pelantikan Alhudri sebagai Plt Sekda Aceh pada Rabu (19/2/2025) kemarin oleh Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah mencerminkan duo tunggal antara Muzakir Manaf -Fadhlullah (Mualem - Dek Fadh).

"Pelantikan kemarin menunjukkan saling kepercayaan yang tinggi antar keduanya (Mualem-Dek Fadh)," sebut Pengamat Kebijakan Publik Aceh, Nasrul Zaman kepada dialeksis.com, Kamis (20/2/2025).

Dirinya menilai, pemilihan Alhudri juga sangat tepat mengingat pengalaman Plt Sekda dalam memimpin beberapa SKPA sebelumnya.

 "Semua pengalaman itu menjadi sangat penting dalam membersamai Mualem-Dek Fadh menakhodai Aceh sampai 2030 mendatang," jelas Nasrul Zaman.

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif E-Trust itu, selain ASN yang sudah senior, Al Hudri merupakan individu yang sangat loyal pada pimpinan sejak 2 gubernur sebelumnya, yaitu Abu Doto dan Nova Iriansyah. 

"Dan relasi antara Alhudri - Mualem sebenarnya sudah terjadi jauh sebelum Mualem menjadi Wakil Gubernur Aceh, mendampingi Doto Zaini saat itu," ungkap Nasrul Zaman.

Maka, dirinya tidak heran melihat Mualem - dek Fadh memilih Alhudri menjadi Plt sekda Aceh. "Karena mereka pasti sudah mempertimbangkan aspek politis, sosiologis maupun aspek teknis pemerintahan," tuturnya.

Nasrul Zaman pun menutup perbincangan dengan mengucapkan selamat kepada Plt Sekda Aceh yang baru.

"Selamat Pak Alhudri," pungkas Nasrul Zaman. [ar]