Aminullah Promosi Banda Aceh di Tarakan
Font: Ukuran: - +
Dialeksis.com, Tarakan - Cita-cita Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM menjadikan Banda Aceh sebagi tujuan wisata memang sangat tinggi. Kemanapun Aminullah menjalankan tugas ke luar daerah, ia mempromosikan kota yang dipimpinnya.
Begitu juga saat berada di Tarakan. Ketika menyaksikan penampilan tarian Rapai Geleng dan Tari Saman di pentas seni budaya Apeksi Tarakan, Rabu (25/7/2018) malam, Wali Kota juga mempromosikan Banda Aceh yang dikenal dengan wisata Islaminya.
Usai anak-anak Sanggar Citka Geunta menampilkan tarian Rapai Geleng, Aminullah diminta oleh panitia pentas seni dan budaya naik ke panggung dan memberikan sambutannya. Ditemani istri, Hj Nurmiaty AR, Wakil Wali Kota, H Zainal Arifin dan istri Hj, Fauziah, Wali Kota menyampaikan kepada warga Tarakan dan ribuan pengunjung yang memadati pentas seni dan budaya di Taman Berkampung Tarakan, bahwa Banda Aceh adalah Kota yang memiliki destinasi wisata menarik.
"Kalau ingin menikmati wisata Islami datanglah ke Banda Aceh. Kami juga memiliki situs sejarah dan cagar budaya yang kental dengan Islam. Warga kami sangat terbuka dan ramah bagi tamu dari manapun," ujar Aminullah.
Terkait dengan seni dan kebudayaan, Wali Kota menyampaikan bahwa kesenian dan kebudayaan di Aceh adalah hal yang sangat sakral dimana tarian-tarian yang diciptakan dipengaruhi oleh ajaran Islam.
"Seperti Rapai Geleng yang kita saksikan malam ini. Tarian ini lahir dari pengaruh Islam yang sudah sejak lama masuk ke Aceh. Begitu juga dengan Saman, tarian yang mengandung puji-pujian kepada Allah SWT. Tarian ini sudah dikenal dunia dan sudah sering tampil di Eropa," ujar Aminullah.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota juga mempromosikan kuliner Aceh. Katanya sangat banyak kuliner Aceh yang harus dicicipi karena Aceh memiliki rempah-rempah terbaik untuk bumbu masakan.
"Kalau ke Banda Aceh jangan khawatir soal makanan. Kuliner kami sangat enak. Sudah di juluki 3 E, enak, enak sekali dan enaaaaaak sekali," ujar Aminullah dihadapan ribuan pengunjung yang memadati pentas seni budaya Apeksi Tarakan.
Lanjutnya, Banda Aceh juga memiliki destinasi wisata tsunami. Setiap wisatawan dapat melihat bukti dahsyatnya bencana tsunami yang pernah melanda Banda Aceh tahun 2004 lalu ketika mengunjungi Kapal PLTD Apung. Kata Wali Kota, PLTD Apung merupakan Kapal yang didalamnya terdapat pembangkit listrik yang beratnta mencapai 2.600 ton. Kapal yang ditempatkan di pantai Ulee lheu untuk mengatasi krisis listrik di Banda Aceh saat itu diterjang ganasnya gelombang raya dan terseret arus hingga 5 KM
"Lokasi kapal apung ini sudah menjadi lokasi wisata. Kapal ini menjadi saksi dahsyatnya tsunami melanda Aceh," ujarnya.
Kemudian, lanjut Aminullah, Banda Aceh juga memiliki Museum Tsunami. Di museum ini pengunjung bisa melihat daftar nama-nama masyarakat Banda Aceh yang syahid saat musibah tsunami melanda.
Yang paling menarik lagi, lanjut Wali Kota, kami punya kopi terbaik di dunia. Aceh memiliki dua jenis kopi, yakni kopi arabica dan robusta.
"Yang ingin menikmati kopi silahkan dicicipi di stand kami. Kopi yang kami bawa sama dengan kopi-kopi yang dijual di warung-warung kopi di Banda Aceh," ajak Aminullah sambil menunjuk posisi stand Kota Banda Aceh yang berada tak jauh didepan pentas seni dan budaya.
Kepada masyarakat Tarakan dan pengunjung dari seluruh Indonesia yang memadati lokasi pentas seni dan budaya Apeksi, Aminullah mengajak mereka berkunjung ke Banda Aceh.
"Kami dijuluki Serambi Mekkah, sebelum ke Mekkah sebaiknya kunjungi Banda Aceh dulu. Kota kami juga dikenal dengan kota 1001 warung kopi," ajak Aminullah. (rel)