Anak Gajah Betina Lahir dengan Selamat di CRU Aceh Barat
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Seekor anak gajah berkelamin betina lahir dengan kondisi selamat dan sehat pada Rabu (20/9/2023) di kawasan Conservation Response Unit (CRU) Desa Alue Kuyun, Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat.
"Memang betul (gajah) lahir tanggal 20 September kemarin, kondisinya sehat, sudah bisa menyusu ke induknya," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Gunawan Alza, Minggu (24/9/2023).
CRU adalah unit yang didirikan di bawah BKSDA untuk mengatasi konflik yang terjadi antara manusia dan gajah sumatra (Elephas maximus sumatrensis).
CRU Alue Kuyun berjarak sekitar 240 kilometer dari Kota Banda Aceh. Ia mengatakan anak gajah betina itu lahir dari induk gajah jinak CRU bernama Suci, yang diperkirakan berusia 34 tahun.
"Itu adalah anak ketiga dari Suci," katanya.
Meski begitu, ia mengatakan satu anak gajah dari Suci yang lahir sebelumnya sudah mati karena terserang penyakit, sedangkan satu anak lainnya masih hidup di CRU Alue Kuyun dan sudah berumur empat tahun.
Gunawan mengatakan BKSDA Aceh sudah menurunkan tim dokter hewan untuk memeriksa kondisi kesehatan anak gajah yang baru lahir tersebut.
Selain itu, pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk memberi nama anak gajah itu.
"Kita terus memberikan informasi ke pusat, mungkin dari kementerian bisa memberi nama ke anak gajah itu," ujarnya.
Anak gajah yang baru lahir terlihat sudah bisa berdiri, matanya sudah terbuka dan aktif bergerak. Selain itu, anak gajah betina itu juga terus menyusu ke induknya.
Koordinator CRU Alue Kuyun Mahyuzar mengatakan anak gajah tersebut saat baru lahir ditimbang beratnya mencapai 84 kilogram.
Dia mengatakan induk gajah Suci yang berusia 34 tahun juga dalam kondisi sehat setelah melahirkan anak mamalia bongsor itu.
Ia mengatakan anak gajah yang baru lahir ini kemungkinan besar hasil perkawinan Suci dengan gajah liar yang ada di daerah tersebut.
Dengan kelahiran satu anak gajah tersebut, katanya, saat ini ada lima gajah jinak yang dirawat di CRU Alue Kuyun. Satu ekor gajah jinak dari CRU saat ini sedang dikirim ke Kabupaten Bener Meriah untuk mengatasi konflik di lokasi itu.