kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Anggota DPD Abdullah Puteh Bersama Walikota Langsa Tinjau Hutan Mangrove

Anggota DPD Abdullah Puteh Bersama Walikota Langsa Tinjau Hutan Mangrove

Senin, 30 Desember 2019 11:05 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Langsa - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh, Ir. Abdullah Puteh, M.Si, Minggu (29/12/2019), meninjau Hutan Mangrove Kota Langsa. Kegiatan itu dalam rangka reses, yang bertujuan untuk menyerap aspirasi daerah.

Abdullah Puteh dalam kesempatan tersebut mengatakan dirinya akan berupaya untuk mendorong percepatan pembangunan daerah di Kota Langsa seperti pengembangan Hutan Magrove, Pelabuhan Kota Langsa dan kegiatan lainnya melalui mitra kerja komite II DPD RI, yang meliputi Kementerian Pertanian, Perikanan, Perhubungan, PUPR, sumber daya mineral dan lintas kementerian lainnya. 

"Saya sebagai Wakil Ketua Komite II DPD RI, akan mendukung program pengembangan Hutan Mangrove Kota Langsa dan program srategis Pemko Langsa, di tingkat Nasional," ujarnya. 

Menurutnya, Walikota Langsa melalui program Hutan Mangrove, telah memberi kado untuk dunia, karena menjawab tantangan dunia saat ini, seperti mencegah terjadinya perubahan iklim dunia. "Manfaat dari pengembangan Hutan Mangrove sangat banyak kegunaannya, yakni alam menjadi lestari, mencegah pengerukan pantai dan mencegah terjadi perubahan iklim, pendapatan masyarakat meningkat, lapangan kerja tercipta, dan kesejahteraan masyarakat semakin baik ," ujarnya. 

Dalam kunjungan tersebut, mantan Gubernur Aceh ini didampinggi oleh Walikota Langsa Usman Abdullah dan beberapa kepala SKPK Kota Langsa dan pengelola Hutan Mangrove dan Pelabuhan Kota Langsa. 

Sementara itu, Walikota Langsa, Usman Abdullah mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Langsa bakal mengajukan hutan mangrove atau hutan bakau di Kuala Langsa agar masuk dalam program strategis wisata nasional tahun 2020 sehingga menjadi perhatian serius pemerintah pusat. "Mudah-mudahan (hutan mangrove) bisa masuk dalam program strategis pariwisata nasional bidang wisata mangrove," kata Walikota Langsa, yang sering disapa Toke Seum. 

Lokasi hutan mangrove yang cuma berjarak sekitar lima kilometer dari pusat Kota Langsa, katanya, hingga kini ramai dikunjungi oleh wisatawan dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun empat untuk melakukan perjalanan ke arah Pelabuhan Kuala Langsa.

Ia menyebutkan manfaat mangrove maupun pohon sejenisnya dapat mengatasi abrasi dan tsunami akibat pohon bakau berdiri seperti benteng yang melindungi pemukiman terutama di sisi pantai. "Jika terjadi tsunami maupun ombak besar, kita sudah ada pelindung. Hal ini telah terbukti di kawasan perairan Langsa yang tidak terkena dampak tsunami belasan tahun silam," katanya.

Walikota menjelaskan lahan hutan magrove ini seluas 6.000 hektare dan terdapat 32 jenis spesies mangrove dengan usia tanaman mencapai ratusan tahun. Di lingkungannya, terdapat monyet, ular, biawak, ikan, udang, kepiting dan fauna endemik seperti lumba lumba dan burung. 

Untuk menyusuri keindahan alam hutan mangrove, pengelola menyediakan jalan setapak, yang terbuat dari kayu. "Sejak ditambah dengan berbagai fasilitas, ribuan pelancong hadir setiap harinya sejak di buka, pada mulai pukul 08.00 hingga18.00 WIB. Mereka datang dari Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Tamiang dan pengunjung dari Pulau Sumetera, seperti Medan, Palembang dan daerah lainnya," ujar Walikota Langsa. (MHV)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda