DIALEKSIS.COM | Banda Aceh- Angin kencang dan hujan lebat yang melanda sebagian Provinsi Aceh dalam tiga hari terakhir ini berdampak pada terganggunya pelayaran angkutan penyeberangan di lintas Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh-Balohan Sabang (PP).

Akibat terganggunya pelayaran tidak kurang ratusan penumpang serta ratusan kenderaan roda dua dan puluhan kenderaam roda empat yang mengunakan jasa kapal cepat dan kapal lambat (roro) tak terangkut sehingga sebagian ada yang harus bermalam di dua pelabuhan setempat.

Kepala UPTD Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh Rusmansyah yang dihubungi RRI, Senin (18/6/2018) petang, membenarkan tentang akibat angin kencang dan hujan lebat mulai terganggunya pelayaran kapal cepat dan kapal lambat (roro).

"Sejak pagi hingga siang hari tadi baik kapal cepat maupun kapal lambat (roro) masing-masing sempat berlayar sebanyak 3 kali, namun setelah itu kapal tidak lagi berlayar karena pertimbangan cuaca yang tidak bersahabat akibat angin kencang dan hujan lebat," ungkapnya.

Menurut Rusmansyah, seandainya cuaca bagus baik kapal cepat maupun kapal lambat (roro) masih akan berlayar masing-masing dua kali lagi untuki mengangkut penumpang H-2 lebaran Idul Fitri 1439 H yang terjadi lonjakan mencapai 150 hingga 200 persen dibandinkan hari biasa sebelum lebaran.

"Ratusan penumpang serta ratusan kenderaan roda dua serta kenderaan roda empat yang tidak terangkut ke Sabang karena kapal tidak lagi berlayar mereka akan diproritaskan untuk diberangkatkan pada Selasa (19/6/2018) pagi,  itupun apabila cuaca bagus," janjinya.

Ia menambahkan, selain faktor cuaca kendala lainnya sejauh ini belum ditemukan dan hal itu tidak terlepas dari kerjasama dan dukungan dari semua pihak terkait."Saya juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang termasuk tidak perlu berdesak-desakan saat antre tiket karena semua kebagian,"demikian Rusmansyah.  (KBRN/RRI)