DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Aceh Tamiang, tetap melayani masyarakat yang ingin mengurus administrasi kependudukan mulai dari KTP, akte kelahiran dan lainnya.

Mengantisipasi penyebaran virus corona, Disdukcapil Aceh Tamiang mengajurkan kepada semua warga dan petugas layanan agar mencuci tangan dengan Hand Sanitazer atau sabun, yang disediakan di loket layanan. 

"Pihaknya, juga telah mempersiapkan 2 unit tempat cuci tangan (wastapel) di teras kantor. Kedepannya, warga yang datang ke Disdukcapil, dipersilahkan mencuci tangan terlebih dahulu di teras sebelum masuk ke loket layanan," ujar kepala Disdukcapil Aceh Tamiang, Drs.Sepriyanto kepada Dialeksis.com, Selasa (17/3/2020).

Selain itu untuk mencegah virus corona, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang tidak sangat urgent, untuk menunda dulu mengurus dokumen Adminduk ke Dinas Dukcapil. 

"Untuk masyarakat yang betul-betul membutuhkan dokumen kependudukan seperti pengurusan BPJS dan Rumah Sakit bisa melalui aplikasi pelayanan online atau via nomor layanan Disdukcapil Aceh Tamiang di 0811 6873 022 atau SMS pengaduan di 0811 6873 233, agar tidak terjadi penumpukan," ujarnya.

Sepriyanto menambahkan, bagi yang masyarakat yang belum mendesak, dapat mengurus dokumen adminduk, 2 atau 3 minggu kedepan, dengan mempertimbangkan kondisi terkini terkait wabah virus corona.

Amatan Dialeksis.com, di Disdukcapil Aceh Tamiang, layanan Disdukcapil mengalami peningkatan yang signifikan dan mewabahnya virus corona di belahan dunia, tidak menyurutkan langkah warga mendatangi kantor Disdukcapil untuk mengurus dokumen Adminduk.

"Buktinya, pada Senin (16/3/2020) sebanyak 385 warga terlayani. Ini merupakan rekor terbanyak selama 7 bulan. Lonjakan warga yang datang, disamping mengurus dokumen Adminduk dan ada yang mengambil KTP El yang sudah cetak," ujar Sepriyanto.

Sepriyanto menambahkan, Disdukcapil Aceh Tamiang tetap buka dan melayani masyarakat, terutama untuk warga yang mempunyai kebutuhan yang mendesak. Namun interaksi fisik antara masyarakat dan petugas harus kita minimalisir. (MHV)