Pengungsi Rohingya di UPTD RSBM Dinsos Aceh, Ladong, Aceh Besar. [Foto: RMOLAceh/Helena Sari]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - UPTD Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya (RSBM) milik Dinas Sosial Aceh menjadi tempat evakuasi sementara para imigran Rohingya yang terdampar di Aceh Besar. 

Kepala Dinas Sosial Aceh, Yusrizal mengatakan, penampungan evakuasi ini dilakukan dalam rangka respons emergency terkait pengungsi luar negeri.

“Mereka butuh tempat, karena tidak ada tempat lain di Aceh Besar, maka ditampung untuk sementara di UPTD Dinsos Aceh,” ujar Yusrizal, Senin (9/1/2023).

Lantas, apa itu UPTD RSBM yang menjadi tempat persinggahan sementara pengungsi Rohingya di Aceh Besar?

UPTD Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya atau disingkat UPTD RSBM adalah tempat yang mengurusi permasalahan disabilitas netra dan juga tunas sosial. UPTD RSBM ini beralamat di Desa Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar.

UPTD RSBM juga dijadikan sebagai wahana bagi masyarakat disabilitas netra dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), seperti mantan gelandangan dan pengemis, Wanita Tuna Susila (WTS), mantan narapidana dan lain-lain.

Di sana, warga binaan akan diberikan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kapasitas diri sehingga kembali mandiri setelah mengikuti pelatihan di UPTD RSBM tersebut.

Sejak tahun 2007, UPTD RSBM telah memiliki standar operasional prosedur (SOP) tersendiri. Dalam pelaksanaannya, UPTD RSBM mempunyai visi dan misi untuk mewujudkan warga binaan yang mandiri dan mampu bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan.

UPTD RSBM juga berupaya memberikan bimbingan mental sosial agar mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar sehingga meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri, memberikan keterampilan kerja untuk meningkatkan kemampuan sebagai bekal persiapan kerja untuk masa depan warga binaan, menyatukan kembali kepada keluarga/masyarakat di lingkungan agar dapat mandiri.

Dalam hal pelayanan dan penyantunan, UPTD RSBM milik Dinas Sosial Aceh ini juga berkomitmen memberikan layanan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat Aceh.(Akh)