APBG 2020 Belum Cair, Masyarakat Desak Pemberhentian Tuha Peut Gampong Paya Barat
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fajrizal
Warga Gampong Paya Barat, Kecamatan Peudada. [Foto: Fajrizal]
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Sejumlah masyarakat Gampong Paya Barat Kecamatan Peudada meminta kepada pihak kantor camat Peudada dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Perempuan dan Keluarga Berecana Bireuen (DPMGP-KB) untuk dapat memproses segera permintaan pemberhentian Tuha Peut.
Hal tersebut disampaikan Sudirman perwakilan masyarakat Gampong Paya Barat kepada Dialeksis.com, Minggu (14/6/2020).
"Karena ulah Tuha Peut yang tak mau menandatanggani pengajuan APBG 2020. Semua kegiatan di gampong belum terealisasi. Padahal masyarakat sudah mengusulkan pergantian tuha peut. Begitu juga dengan keuchik sudah mengusulkan pergantian tuha peut. Namun sampai sekarang pihak kecamatan belum memprosesnya," kata Sudirman didampingi warga lainnya Saiful Afwandi, Sudirman, Usman, Abdul Muthaleb, Hasbi, Syarifuddin, Usman, Sulaiman Yunus, Sulaiman M. Nur dan beberapa warga lainnya.
Ditambahkan Sudirman, akibat ulah Tuha Peut semua masyarakat Gampong Paya Barat rugi. Dana BLT tak bisa dicairkan, gaji aparatur gampong tak cair, semua yang berkaitan dengan kegiatan gampong tak bisa direalisasikan akibatnya masyarakat rugi.
Dirinya berharap kepada pihak yang mempunyai kewenangan, baik pihak kecamatan maupun kabupaten, untuk mencari solusi terkait belum dapat diajukannya APBG tahun 2020 Gampong Paya Barat. Gesekan antara Keuchik dan Tuha Peut membuat masyarakat Gampong Paya Barat menerima imbasnya.
Sementara itu dihubungi secara terpisah Keuchik Paya Barat Azhari kepada Dialeksis.com menyampaikan bahwa sesuai dengan permintaan masyarakat ia sudah mengusulkan pergantian Tuha Peut kepada pihak Kantor Camat Peudada dan Kabupaten, Namun sampai sekarang belum diproses.
Kata Azhari masyarakat sudah marah dengan tingkah Tuha Peut yang sampai hari ini tidak mau menandatanggani pengajuan usulan APBG Tahun 2020 Gampong Paya Barat sehingga APBG 2020 belum bisa dilakukan pencairan akibatnya masyarakat yang merugi.
"Ada tujuh orang Tuha Peut. Cuma empat orang yang tak mau menandatanggani usulan APBG 2020. Salah satu orang tuha peut calon keuchik yang kalah, mungkin karena masih ada dendam sampai sekarang semua kegiatan gampong dikacaukan oleh empat orang tersebut," kata Azhari saat dimintai tanggapan oleh Dialeksis.com.
Sementara itu Kasie Pemerintahan Kantor Camat Peudada Sulaiman yang dimintai tanggap oleh Dialeksis.com terkait usulan pergantian Tuha Peut Gampong Paya Barat sampai saat ini belum terhubung. Dihubungi beberapa kali HP-nya, tapi isterinya yang menjawab. (faj)