AQI: Kualitas Udara Aceh Tidak Sehat
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kabut asap yang melanda wilayah Kalimantan dan Riau kini menerpa Aceh. Sebaran asap akibat karhutla ini membuat kualitas udara di ujung barat Pulau Sumatera ini memburuk.
Data diperoleh Dialeksis.com dari Air Quality Indek (AQI) atau Indeks Kualitas Udara melalui laman airvisual.com, per pukul 14.00 wib, indeks kualitas udara di Aceh menyentuh angka 166. Angka ini masuk dalam kategori merah alias tidak sehat.
Sementara itu, secara nasional, kualitas udara terburuk dialami oleh Talawi (kecamatan di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat) dengan angka 578, disusul Jambi 575, Pekanbaru 421, dan Palangkaraya dengan angka 361.
Air Visual dalam laman resminya menyebutkan, mereka menghitung kualitas udara menggunakan US EPA National Ambient Air Quality Standards.
Disebutkan, AQI dengan angka 0-50 masuk dalam kategori Good (Sehat), kemduian angka 51-100 kategori Moderate (Sedang), lalu 101-150 masuk kategori "Unhealthy for Sensitive Groups" alias tidak sehat untuk beberapa kelompok orang.
Adapun menurut AQI, angka 151-200 masuk kategori "Unhealthy" atau Tidak Sehat, seperti udara Aceh saat ini. Sementara angka 201-300 disebut "Very Unhealthy" atau sangat tidak sehat dan angka 301-500 lebih sudah "Hazardous" atau sangat berbahaya.
Amatan Dialeksis.com, langit Kota Banda Aceh hari ini diselimuti kabut asap. Menurut BMKG Aceh kabut asap sudah menyelimuti sebagian Aceh sejak Minggu (22/9/2019) siang kemarin, dengan jarak pandang di beberapa wilayah berkisar 3-4 kilometer.
"Beberapa hari yang lalu kabut asap membungkus Aceh hanya beberapa kabupaten/kota saja. Namun pagi ini kabut yang kita perkirakan merupakan kabut asap telah menyelimuti seluruh Provinsi Aceh, termasuk Banda Aceh dan Aceh Besar," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Aceh Zakaria Ahmad kepada wartawan, Senin (23/9/2019).
Zakaria mengimbau masyarakat agar selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, khususnya untuk daerah yang kabut asapnya tebal.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Provinsi Aceh, Sahrial, hingga berita ini diturunkan, belum merespons pertanyaan Dialeksis.com melalui WhatsApp soal kabut asap dan kualitas udara di Aceh. Telefon juga tidak diangkat.(me/dbs)