kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Asrama Mahasiswa Aceh di Surabaya Akan Dibantu Bangun oleh Pemerintah Aceh

Asrama Mahasiswa Aceh di Surabaya Akan Dibantu Bangun oleh Pemerintah Aceh

Selasa, 16 Oktober 2018 15:29 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Surabaya - Pertemuan Plt Gubernur Aceh dengan Keluarga Tanah Rencong (KTR) dan Pelajar Mahasiswa Kekeluargaan Tanah Rencong (PMKT) Surabaya menghasilkan kesepakatan melanjutkan penyelesaian pembangunan asrama mahasiswa dengan dukungan dari Pemerintah Aceh.

Dalam pertemuan yang berlangsung di lokasi Asrama Mahasiswa Aceh, jalan Rumput Harapan Blok D, No. 29, Surabaya itu disepakati untuk menyerahkan asset asrama kepada Pemerintah Aceh.

"Kami sangat rela demi penyelesaian Asrama Mahasiswa Aceh. Dengan penyerahan asset ini maka akan bisa digunakan APBA untuk menyelesaikan pembangunan asrama yang sangat diperlukan oleh mahasiswa Aceh yang ada di Surabaya, " kata Busra, Ketua KTR, Senin (15/10) via telepon.

Busra (54) yang sudah menetap di Surabaya sejak kuliah (1984) membenarkan adanya permintaan mahasiswa agar ada dukungan Pemerintah Aceh untuk menyelesaikan pembangunan Asrama Aceh di Surabaya.

"Tadi, dalam dialog dengan Bapak Plt Gubernur, hal itu menjadi salah satu yang disampaikan oleh mahasiswa, " katanya.

Menurut Busra, banyak sekali mahasiswa Aceh di Surabaya yang kost dimana-mana. Dengan adanya asrama diharapkan mahasiswa bisa bersatu.

"Kami yang sudah menetap disini bisa ikut membina dan memantau perkembangannya, khususnya terkait ibadah, " kata pria asal Lhong, Aceh Besar itu.

Busra menyatakan jumlah mahasiswa Aceh di Surabaya lumayan banyak. Untuk S1 di ITS ada sekitar 200 lebih. Mahasiswa S2 ada sekitar 100 orang. Mahasiswa S2 spesialis di Universitas Airlangga lebih dari 50 orang. Mahasiswa Aceh di UIN Sunan Ampel juga disebut melebihi 50 orang. Begitu juga di Universitas Negeri Surabaya, ada lebih kurang 100 mahasiswa asal Aceh.

Ayah dari dua anak itu juga menyampaikan jumlah keluarga asal Aceh yang ada di Surbaya khususnya dan Jawa Timur umumnya.

"Di Surabaya saja lebih kurang ada 500 keluarga, jika se Jawa Timur bisa lebih dari 3000 keluarga, " kata Busra yang alumni mahasiswa ITS yang kini berkerja di swasta bidang beton pra cetak dan beton ringan. (Humas Aceh)
Keyword:


Editor :
AMPONDEK

riset-JSI
Komentar Anda