Badan Wakaf Indonesia Kota Lhokseumawe Evaluasi Pembinaan Nazhir Wakaf

Badan Wakaf Indonesia Kota Lhokseumawe Evaluasi Pembinaan Nazhir Wakaf, Jumat (29/8/2025). [Foto: dokumen untuk dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe -  Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Lhokseumawe laksanakan rapat mingguan pengurus sekaligus evaluasi kegiatan pembinaan Nazhir Wakaf, bertempat di Kantor Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT), Kota Lhokseumawe, Jumat (29/8/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua Pelaksana Drs. H. Zainal Abidin, MK., M.Pd., Sekretaris Zulkhairi, S.Ag., Bendahara Ady Keusuma, Ketua Bidang Pembinaan Drs. H. Muhammad Hasyim, M.Pd., Ketua Bidang Humas Drs. H. Jamaluddin, M.Pd., serta jajaran pengurus lainnya.

Agenda mingguan ini ditetapkan sebagai program rutin yang berfokus pada evaluasi dan penguatan kerja sama dengan Kementerian Agama Kota Lhokseumawe. Tujuannya adalah menghadirkan pengelolaan wakaf produktif yang mampu mendukung peningkatan sektor ekonomi masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Pelaksana Drs. H. Zainal Abidin, MK., M.Pd. menyampaikan apresiasi kepada seluruh partisipan dan jajaran pengurus yang telah memberikan masukan terkait perkembangan wakaf produktif di Kota Lhokseumawe.

“Alhamdulillah, pekan lalu kita telah berkunjung ke KUA Muara Dua untuk menyiapkan pembinaan Nazhir Wakaf yang bekerja sama dengan Kemenag Kota Lhokseumawe,” ungkapnya.

Zainal Abidin menegaskan, kehadiran BWI Kota Lhokseumawe berkomitmen untuk mengkaji sekaligus mengembangkan potensi wakaf agar lebih produktif sehingga mampu mendorong terciptanya kemandirian ekonomi berskala global.

Ia juga menambahkan, ke depan BWI Kota Lhokseumawe akan menggelar pembinaan wakaf produktif dengan menghadirkan narasumber berkompeten di bidangnya. Hal ini selaras dengan program nasional yang menjadikan wakaf produktif sebagai pilar penguatan ekonomi umat.

“Harapan kita bersama, wakaf di Kota Lhokseumawe dapat terus berkembang dengan pengelolaan aset wakaf yang benar dan transparan sehingga menghasilkan manfaat nyata sebagai wakaf produktif,” pungkasnya. [*]