Bagi Pemudik Disiapkan Ruang Isolasi Mandiri
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Takengon - Walau sudah mengimbau agar masyarakat tidak mudik saat negeri ini dilanda wabah, namun ada juga masyarakat yang masih mudik. Untuk itu ruang isolasi mandiri harus disiapkan.
“Bagi pendatang, mereka tidak dibenarkan berbaur dengan masyarakat, sebelum mengikuti proses isolasi mandiri. Setelah batas waktu ketentuan untuk isolasi dijalani, baru dibenarkan mereka berkumpul dengan keluarga,” sebut Shabela Abubakar Bupati Aceh Tengah.
“Bagi pemudik kita sudah siapkan kamar untuk isolasi mandiri. Ada 22 kamar putra dan 8 unit putri. Sarana pendukung seperti kasur, bantal, selimut, dan keperluan lainya juga kita siapkan,” jelas Shabela yang meninjau lokasi isolasi mandiri untuk pemudik ini.
Lokasi isolasi mandiri ini atas inisiatif Dinas Pendidikan, menyiapkan asrama boarding school, SMA Negeri 15 Takengon. Kalangan melenial menyebutnya SMA NEGAN.
“Alhamdulillah setelah diamati dan ditinjau hasilnya menggembirakan dan sekolah ini berikut asramanya dapat kita jadikan sebagai kawasan- ruang isolasi mandiri”, ungkap Shabela.
Dalam kesempatan peninjauan ruang isolasi mandiri ini, Selasa (21/4/2020), kepala RSU Datu Beru Takengon, dr. Hardi Yanis, menjelaskan pihaknya telah menyiapkan sejumlah kamar isolasi. Ruang istirahat bagi tenaga medis dan dokter yang menangani pasien secara langsung.
“Kami menyiapkan ruang atau kamar bagi dokter dan tenaga medis, apabila nantinya menangani pasien positif Covid-19 pada RSUD Datu Beru Takengon. Lokasinya di Ruang Dedingin dengan jumlah kamar sebanyak 28 unit,” sebut Hardi.
Menurut Hardi, persiapan itu dilakukan agar para dokter maupun tenaga medis, apat beristirahat dengan baik dan layak, serta dekat dalam melakukan tindakan-tindakan penanganan yang diperlukan.
Namun Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar berharap, agar persiapan yang telah disiapkan pihak RSU Datu Beru dalam mengantisipasi wabah corona, tidak sempat dipergunakan.
“Kita doakan tidak ada yang terkena Covid, sehingga ruangan yang disiapkan itu tidak harus kita gunakan. Kita tetap berdoa dan mengikuti protokol kesehatan, semoga RSU kita tidak berpungsi untuk menangani pasien Covid-19,” sebut Shabela. (baga)