Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh, Rahmad Raden. [IST]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Baitul Mal Aceh optimis pemasukan zakat tahun 2020 di lembaga amil zakat milik Provinsi Aceh itu mencapai target.

Hal itu disampaikan Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh, Rahmad Raden.

"Tahun ini Baitul Mal Aceh menargetkan pemasukan zakat sebesar Rp 59 Miliar. Dan itu sepertinya insya Allah tercapai," jelas Rahmad Raden saat dihubungi Dialeksis.com, Kamis (17/12/2020).

Ia menuturkan, hingga saat ini instansi vertikal juga belum semuanya berinisiasi membayar zakat ke Baitul Mal Aceh.

"Kita tidak bilang mereka tidak bayar zakat, mungkin mereka bayar melalui Lembaga Amil Zakat lainnya seperti BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) atau Dompet Dhuafa, Rumah Zakat. Dan itu tidak dilarang juga," ungkap Rahmad Raden.

"Tapi kalau perusahaan, belum ada yang intens membayar zakat ke kita, kecuali Bank Aceh, mereka rutin bayar ke Baitul Mal Aceh. Perbankan yang lain belum, mungkin mereka punya unit pengumpulan zakat tersendiri di kantornya. Jadi mereka tetap menyetorkannya ke sana," tambahnya.

Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh itu mengimbau, jelang akhir tahun ini agar instansi, perusahaan dan para wajib zakat membayar zakat malnya, karena ini bagian dari membersihkan harta.

"Uang yang dikumpulkan dan penyalurannya setiap tahun transparan. Dari 8 senif itu hanya satu senif yang tidak kita salurkan, yaitu senif Riqab (budak atau hamba sahaya). Jadi dewan pertimbangan syariah kita menganggap saat ini budak sudah tidak ada lagi di Aceh," jelas Rahmad Raden.

"Itu semua kita salurkan dalam bentuk beasiswa, peralatan kerja, modal usaha, dan masih banyak lagi. Sangat membantu dan bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan sebagai penerima," pungkasnya.