Banda Aceh Berperluang Raih Penghargaan Kota Peduli HAM dari Presiden
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kota Banda Aceh menjadi salah satu kota yang layak dihuni oleh semua elemen masyarakat. Ibu kota provinsi ini dihuni banyak etnik dari seluruh Indonesia.
Warganya memiliki toleransi yang sangat tinggi, bisa hidup rukun dan damai. Tidak ada konflik dengan latar belakang agama, suku maupun ras di kota yang dihuni 267.340 jiwa ini.
Karenanya, Kota yang dulunya bernama Kutaraja ini diusulkan mendapatkan penghargaan sebagai Kota Peduli HAM.
"Kita akan ajukan Banda Aceh sebagai kota peduli HAM," ujar Kakanwil Kemenkumham Aceh, Agus Toyib, Kamis (16/8/2018) saat bertemu Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM di pendopo.
Kata Agus Toyib, mulai September akan dilakukan penilaian oleh tim juri. Kemudian kalau dinilai memiliki kriteria lengkap, pada bulan Desember akan diberikan penghargaan oleh Presiden Joko Widodo.
"Karenanya kami butuh dukungan Pak Wali dan SKPK terkait data. Karena untuk mengusulkan ini dibutuhkan data pendukung dari sejumlah SKPK," harap Agus Toyib.
Wali Kota menyambut baik usulan yang disampaikan Kakanwil Kemenkumham Aceh. Katanya, usulan ini menjadi semacam promosi bagi Banda Aceh sendiri, dimana kota ini merupakan kota yang nyaman karena menghormati dan memenuhi hak azasi manusia.
"Ini perlu kita apresiasi, dan kota ini memang selalu berusaha memenuhi hak azasi setiap warganya. Kita juga harap dengan program ini semakin menguatkan harmonisasi. Kemajemukan tidak menjadi penghalang untuk hidup rukun dan damai," ujar Wali Kota. (mkk)