Banda Aceh Kembali Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional
Font: Ukuran: - +
Dialeksis.com, Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyambut baik dan siap mendukung pelaksanaan International Conference on Economy and Social Science (ICON-ESS) dan International Conference on Education, Science and Technology (ICON-EST) 2018.
Konferensi internasional yang menghadirkan pembicara dari enam negara; Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Bangladesh, dan Australia ini akan berlangsung pada 17-18 Oktober 2018 mendatang di Universitas Serambi Mekkah (USM) Banda Aceh.
Hal tersebut disampaikan wali kota saat menerima audiensi panitia ICON-ESS dan ICON-EST di pendopo, Selasa (17/7/2018) malam. "Kami menyambut baik, siap mendukung dan menyukseskan kegiatan ini. Menjadi tuan rumah forum ilmiah berskala internasional merupakan kebanggaan, dan tentu juga menjadi ajang promosi Banda Aceh ke dunia," katanya.
"Saya juga siap menyampaikan orasi ilmiah khususnya terkait topik ekonomi sekaligus membuka acaranya nanti," tambah Aminullah yang pada kesempatan itu turut didampingi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdako Banda Aceh Bachtiar dan Kepala Badan Kesbangpol Banda Aceh Faisal.
Ketua panitia Fanny Nailufar mengucapkan terima kasih atas dukungan yang disampaikan wali kota. "Kami sangat bersyukur atas dukungan yang diberikan oleh Pak Wali. Semoga lewat acara ini kami mampu berkontribusi dalam pewujudan visi Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariah yang diusung Pemko Banda Aceh saat ini," katanya.
Ia menjelaskan, pada ajang ICON-ESS para akademisi dari sejumlah universitas terkemuka di dunia akan mengupas topik seputar perbankan syariah, ilmu ekonomi, ilmu politik, hukum, seni dan budaya hingga filosofi. "Sementara pada ICON-EST akan dibahas mengenai pendidikan biologi, kimia, fisika, matematika hingga pendidikan teknologi," katanya.
"Pembicara yang akan hadir antara lain Dr Vivienne Waller dari Swinburne University of Technology-Australia, Prof Dr Ahsan Habib dari University of Dhaka-Bangladesh, Asst Prof Dr Treenut Saithong dari King Mongkut’s University of Technology Thonburi-Thailand, Dr H Norafan dari Sulthan Sharif Ali Islamic University of Brunei Darussalam, dan Prof Dr Nor Hayati Ahmad dari Universiti Utara-Malaysia," rincinya. (rel)