Banjir Bandang di Beutong Ateuh Banggalang Diduga Akibat Kerusakan Hutan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Direktur Eksekutif Apel Green Aceh, Rahmad Syukur. [Foto: Ist.]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aliansi Peduli Lingkungan (Apel) Green Aceh menduga bahwa penyebab terjadinya banjir bandang yang melanda kawasan Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya akibat penebangan pohon yang terjadi di hulu sungai.
Hal itu bisa dilihat dari banyaknya batang kayu yang hanyut diakibatkan oleh air luapan sungai kecil yaitu Alue Beutong tepatnya di Gampong Blang Meurandeh.
"Kalau Beutong Ateuh dugaan kita, karena kerusakan hutan, ini bisa kita lihat bahwa ada sisa-sisa batang kayu di saat banjir bandang tersebut," kata Direktur Eksekutif Apel Green Aceh, Rahmad Syukur, kepada Dialeksis.com, Selasa (29/8/2023).
Syukur mengucapkan duka cita atas banjir bandang yang menimpa beberapa rumah dan warung masyarakat di Beutong Ateuh Banggalang.
"Kita berduka cita sedalam-dalamnya atas kejadian ini bahwa ini adalah musibah yang allah berikan dan teguran untuk kita bersama," ujarnya.
Syukur berharap agar pemerintah dapat mengecek penyebab dari banjir bandang ini dan juga memberikan solusi yang adil untuk kelestarian hutan.
"Kepada pemerintah itu harus dilihat Hulu dari sungai tersebut. Harapan kita selalu semangat dan selalu melaporkan terkait terjadinya penebangan hutan," pungkasnya. [NH]
- Banjir Bandang Landa Kawasan Beutong Ateuh Banggalang, Tidak Ada Korban Jiwa
- Walhi: Banjir di Aceh Tenggara Bukti Kerusakan Hutan Semakin Masif
- Tolak Aktivitas Tambang, Pemerintah Diminta Jaga Kedamaian Bagi Masyarakat Beutong Ateuh Banggalang
- Jembatan Penghubung Putus Akibat Banjir Bandang, Akses Jagong Jeget-Gegarang Putus Total