Banjir Luapan di Blang Bintang Aceh Besar, Ratusan Jiwa di Dua Desa Terdampak
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh Besar sejak Senin (13/1/2025) malam menyebabkan banjir luapan di beberapa lokasi di Kecamatan Blang Bintang. Dokumen untuk dialeksis.com.
DIALEKSIS.COM | Aceh Besar - Hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh Besar sejak Senin (13/1/2025) malam menyebabkan banjir luapan di beberapa lokasi di Kecamatan Blang Bintang.
Kalaksa BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil, dalam laporannya menyebutkan bahwa banjir terjadi akibat luapan debit air Krueng Lingka yang tidak tertampung.
Akibatnya, pemukiman warga, area persawahan, dan fasilitas pendidikan terendam air dengan ketinggian mencapai 30 hingga 40 cm.
Ridwan Jamil merinci bahwa banjir melanda dua gampong, yakni Teupin Batee dan Cot Leuot, serta sebuah dayah di kawasan tersebut.
Adapun Gampong Teupin Batee dengan total jumlah terdampak yaitu 15 KK (58 jiwa) dan ketinggian air ±30 cm di dalam rumah. Gampong Cot Leuot dengan jumlah terdampak sekitar 15 KK (47 jiwa) dan ketinggian air ±30 cm di dalam rumah.
Sedangkan Dayah Mulia ada sejumlah santri dan guru terdampak yaitu 297 jiwa (175 laki-laki, 86 perempuan, dan 36 dewan guru) dengan ketinggian air: ±40 cm.
"Selain itu, area persawahan seluas ±30 hektar yang telah ditanami padi juga ikut terendam air, mengancam hasil panen petani di wilayah tersebut," ujarnya dalam keterangan yang diterima media dialeksis.com, Selasa, 14 Januari 2025.
BPBD Aceh Besar telah melakukan pendataan dan meninjau lokasi kejadian bersama tokoh masyarakat, perangkat desa, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Berdasarkan kajian sementara, dua kendala utama yang menjadi penyebab banjir berulang di wilayah ini adalah Pintu Bendung Gerak yang Tidak Berfungsi.
Bendung gerak yang seharusnya mengatur aliran air tidak terbuka, menyebabkan air meluap ke pemukiman dan area persawahan.
Selain itu, struktur jembatan yang menggunakan culvert dengan empat lubang berdiameter 1,5 meter mengalami penumpukan sampah, memperparah meluapnya air.
Ridwan Jamil menjelaskan bahwa tim Pusdalops BPBD Aceh Besar telah melakukan beberapa langkah tanggap darurat.
Pada Selasa (14/1/2025) pukul 11.30 WIB, air telah surut dari pemukiman warga, namun masih menggenangi area persawahan dan jalan penghubung antar gampong.
Debit air di Krueng Lingka juga masih tinggi dan keruh, sementara cuaca di kawasan tersebut mendung dengan potensi hujan lanjutan.
BPBD Aceh Besar menegaskan perlunya tindakan segera dari pihak terkait untuk mengatasi akar masalah banjir ini, terutama perbaikan pintu bendung gerak dan optimalisasi jembatan penghubung.
Ridwan Jamil juga mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan, mengingat curah hujan yang masih tinggi.
“Banjir ini harus menjadi perhatian serius, terutama dalam masa cuaca yang tidak menentu saat ini," pungkasnya.
- Hujan Lebat Masih Mengintai Indonesia, BMKG Paparkan Prediksi Cuaca Pekan Ini
- Pj Gubernur Safrizal Tegaskan Komitmen Penanganan Banjir Secara Komprehensif
- Angin Puting Beliung Landa Aceh Selatan, Sejumlah Bangunan Rusak
- Ambil Keuntungan dari Bencana Kebakaran, Jaksa Agung California Imbau Masyarakat Waspada Penipuan